WALI KOTA SURABAYA GELAR BATIK 2010

BILD SURABAYA-16 January 2010 Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan BG Junction Mall, D' Batik, KIBAS (Komunitas Batik Surabaya) dan Infinity Modelling School menggelar Pameran Batik di awal tahun 2010 ini.

Acara berlangsung hingga tanggal 16 Januari 2010 di Atrium Sunshine BG Junction Mall, Jalan Bubutan, Surabaya. Selain bazaar aneka batik koleksi D' Batiks di atrium utama, 13 gerai lainnya juga turut mendukung program ini dengan menawarkan obral batik di toko masing-masing, papar Yenni,

Manager Promosi BG Junction Surabaya. Turut memeriahkan acara ini yaitu fashion show dan parade batik yang diperagakan oleh peragawati dari Infinity Modelling School Surabaya dan pelatihan membatik yang didukung oleh Komunitas Batik Surabaya (KIBAS) dan bidang Pemberdayaan Perempuan Bapemas Pemkot Surabaya.

Sejak dicanangkannya batik sebagai warisan budaya nasional tradisional asli Indonesia tanggal 2 Oktober 2009 lalu oleh UNESCO (the world cultural heritage of humanity from Indonesia), antusiasme masyarakat terhadap batik semakin meningkat. Baik itu dalam pemakaian batik sebagai busana resmi kerja maupun seragam sekolah, serta lomba desain batik, pelatihan, maupun pameran.

Pagi tadi (3 Januari 2010) dibuka pelatihan membatik yang diikuti oleh Ibu-ibu PKK kecamatan Bubutan, Surabaya, dengan moderator Ir. Lintu (KIBAS, juga sebagai dosen Fakultas Teknik Desain Interior Universitas Kristen Petra, Surabaya). Pemberi materi pelatihan tahap pertama ini dari Kelompok Batik Klampis Ireng, anggota KIBAS. Menurut Riamah Hartono, Humas KIBAS, pihaknya adalah suatu komunitas yang sangat peduli terhadap batik, dan memberikan bantuan secara sukarela terhadap siapapun yang membutuhkan informasi maupun pelatihan kepada kelompok pengrajin batik di Jawa Timur.

Gelar batik ini cukup mendapat sambutan yang bagus dari masyarakat Surabaya. Bazaar ramai dikunjungi pembeli dan peserta pelatihan pun cukup banyak. Tidak semua peserta pelatihan ingin mendalami seni batik sebagai profesi, ada yang hanya sekedar ingin tahu saja, seperti yang dikatakan Tutik, salah satu peserta pelatihan yang berasal dari Bubutan. (Ronny & Tia)