BILD SURABAYA-Pada Hari Jumat, 8 Januari 2010 pukul 02:56:47 wib Pembangunan Gedung Kesenian Balai Pemuda Surabaya yang dijadwalkan selesai hingga bisa dioperasikan pada akhir 2010, terancam molor. Hal ini dikarenakan anggaran pembangunan gedung ini dinilai minim.
Kepala Bidang Permukiman Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya, Jusprijanto, di Surabaya, Jumat (8/1) mengatakan, pembangunan tahap akhir dalam RAPBD 2010 dianggarkan hanya Rp 5 miliar, padahal kebutuhan penyelesaian akhir gedung kesenian ini mencapai Rp10 miliar.
“Jika mengacu anggaran 2010, tentu Rp 5 miliar ini tidak cukup, padahal gedung kesenian ini ditargetkan harus tuntas pembangunannya seratus persen dan bisa dioperasikan pada akhir tahun 2010,” katanya.
Menurut dia, besarnya anggaran yang dibutuhkan kali ini karena untuk pengadaan mebeler, peralatan tata lampu dan suara, hiasan dan ornamen dinding, serta media lainnya untuk mendukung seniman berkesenian.
Menanggapi masalah ini Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono meminta agar Dinas Cipta Karya segera menganggarkan kekurangan pembangunan gedung kesenian tahap akhir secepatnya dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) 2010.
“Kenapa waktu itu tidak dianggarkan segitu wong sisa lebih perhitungan anggaran kita banyak. Saya minta kekurangan ini harus dianggarkan di PA APBD 2010 dan saya minta Dinas Cipta karya segera mengajukan anggaran tambahan terseut,” katanya.
Selain masalah terhambatnya pembangunan Walikota menyayangkan Gedung kesenian yang bangun megah di lahan bekas bioskop Mitra -Kompleks Balai Pemuda itu ternyata tidak memiliki lahan parkir yang memadai. Padahal kapasitas gedung kesenian ini mampu menampung sekitar 1.000 pengunjung.“Saya sendiri tidak sreg karena tidak memiliki lahan parker. Ya terpaksa parkirnya akan terpencar-pencar karena lahan parkirnya tidak ada,” ujarnya.
Untuk diketahui awalnya, parkir gedung kesenian ini akan dibuat bawah tanah, tapi karena melihat struktur tanahnya yang tidak memungkinkan, rencana itu diubah.
Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Aris Abdullah menjelaskan tahap I (konstruksi) pembangunan gedung ini sudah mencapai 95 persen. Sedangkan tahap finishing meliputi pengadaan peralatan, mebeler dan ornamen-ornamen akan dikerjakan 2010. “Akhir 2010 kami rencanakan sudah selesai semua,” ujar Aris Abdullah.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Surabaya Wiwiek Widajati mengaku sudah berkoordinasi dengan para seniman dan Dewan Kesenian Surabaya (DKS) terkait penggunaan gedung kesenian ini. “Pada intinya mereka sangat mendukung adanya gedung kesenian ini sebagai sarana berkreasi,” ujar Wiwiek.
Rencananya lantai satu digunakan untuk galeri dan ruang pameran. Sedangkan lantai dua akan dipakai untuk ruang pertunjukan dengan kapasitas 800 penonton. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar