BILD SURABAYA-PadA Hari Jumat, 22 Januari 2010 Pukul 02:15:51 WIB Jawa Timur berencana membuka pusat pemasaran investasi di Singapura. Jatim merupakan satu-satunya provinsi yang mendapat kesempatan membuka pusat informasi di Singapura.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Badan Penanaman Modal Provinsi Jatim, Ir A Sikilli Hamzah MBA MM di kantornya Jumat (22/1) mengatakan, saat ini sedang dalam proses penjajakan awal, rencanannya pada 28 dan 29 Januari akan dilakukan pembicaraan lebih lanjut.
Kerjasama ini difasilitasi oleh BPM Jatim, Forum Komunikasi Insan Investasi (Forkii) Jatim dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jatim. Pusat pemasaran ini juga merupakan buah kerjasama pengusaha Singapura, sehingga mendirikan East Java Invesment Market Fair (Pusat Pemasaran Investasi Jatim).
Nantinya, pusat pemasaran ini akan menjadi pusat informasi bagi pengusaha yang akan berinvestasi di Jatim. Selain itu, dapat memperkenalkan Jatim untuk menjadi pusat investasi di Indonesia.
Dipilihnya Singapura karena memiliki beberapa kelebihan dibanding negara lain, yakni pusat perdagangan dan pariwisata. ”Nanti akan ada ruang yang permanen khusus untuk kantor pusat pemasaran investasi ini,” ujarnya.
Membuka pusat pemasaran di luar negeri dilakukan untuk menjemput investor untuk berinvestasi di Jatim. Dengan memudahkan investor mendapat informasi tentang Jatim, ini dilakukan untuk mendekatkan Jatim dengan calon investor di luar negeri.
Selain Singapura, Jatim juga mendapatkan kesempatan untuk mendirikan pusat pemasaran di negara lain, yakni Cina, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan. Untuk Taiwan sudah mencapai kesepakatan untuk mendirikan kantor sejak awal Desember 2009. Untuk Taiwan, kerjasama ini dilakukan oleh pengusaha pertokoan Indonesia di Taiwan. ”Selain pertokoan mereka memiliki media Intai (Indonesia Taiwan) yang memudahkan untuk mengembangkan informasi,” katanya.
Dikatakannya, untuk pelayanan perijinan investasi, Jatim saat ini berada diperingkat pertama, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sedangkan nilai investasi dan jumlah perusahaan berada di peringkat tiga setelah Jawa Barat dan Banten.
Jumlah nilai investasi hingga Desember 2009 untuk Penanam Modal Asing (PMA) 1,415 miliar dollar AS, sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 9,5 triliun. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar