Rabu, 27 Januari 2010
BAGUS ATM di Kalbar Kini Dilengkapi Kamera, Alat Sadap, dan Alarm Tapi POLRI Harus Berantas Mafia Perbankkan Di RI
BILD PONTIANAK-Pada Hari Rabu, 27 Januari 2010 Pukul 23:49 WIB Wartawan BILD JATIM mendapatkan informasi dari rekan wartawan Pontianak kalau ATM di Kalbar Kini Dilengkapi Kamera, Alat Sadap, dan Alarm. Tapi Jajaran POLRI tetap harus memberantas mafia perbankkan di RI.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal (Pol) Erwin TPL Tobing mengimbau pihak bank agar meningkatkan pengamanan di setiap tempat mesin anjungan tunai mandiri.
"Untuk menjaga keamanan di setiap mesin ATM sebaiknya pihak bank meningkatkan pengamanan dengan menempatkan mesin alarm sehingga kalau terjadi pembobolan, maka dengan sendirinya alarm tersebut berbunyi," kata Erwin TPL Tobing seusai melakukan pertemuan dengan pimpinan perbankan di Pontianak, Rabu (27/1/2010).
Erwin mengimbau masyarakat di provinsi itu untuk meningkatkan kewaspadaannya setiap kali akan mengambil uang di mesin ATM. "Bila perlu setelah mengambil uang di mesin ATM, nasabah tersebut mengacak nomor sebanyak nomor PIN untuk mengelabui alat perekam yang bisa saja ditempatkan oleh pelaku kejahatan untuk merekam nomor PIN nasabah," katanya.
Secara terpisah, Operasional Manajer Bank Mandiri Cabang Pontianak Herman Desnizal mengatakan, pihaknya telah memasang alat antisadap di setiap mesin ATM bank tersebut. "Tinggal enam mesin ATM kami yang belum dipasangi alat serupa dari 20 mesin ATM yang ada," ujarnya.
Pimpinan Bank Indonesia Pontianak Samasta Pradhana mengatakan, pihak perbankan di Kalbar telah sepakat mengambil tiga langkah pengamanan mesin ATM. Di antaranya memasang kamera pengintai, menempatkan alarm, dan memasang alat anti-sadap di setiap mesin ATM yang ada di provinsi itu.
Bank Indonesia Pontianak telah meminta kalangan perbankan di Kalbar untuk memeriksa mesin ATM, masing-masing menyusul maraknya kasus nasabah yang kehilangan uang karena transaksi elektronik.
Setiap mesin ATM yang mempunyai kamera pengintai telah diberi tanda larangan penggunaan topi atau helm bagi nasabah yang ingin bertransaksi.
Hal itu dilakukan agar wajah nasabah yang bertransaksi terlihat jelas dan memudahkan pendeteksian jika yang bersangkutan terkait tindakan pidana atau kriminal.
Ia mengatakan, sebagian ATM di Kalbar terbilang baru, tetapi banyak pula yang usianya sudah lama. Penggantian ATM yang sudah lama akan dilakukan bertahap.
Dalam pertemuan antara Polda Kalbar dan pimpinan bank, Polda menghadirkan tiga terdakwa kasus pembobolan ATM Juni 2009, yaitu Hendri, Reza Juniardi, dan Supriyatno. Terdakwa Reza menjelaskan, mereka melakukan aksinya dengan cara memasukkan satu batang korek api dari kayu ke mesin ATM dan memasang stiker dengan mencantumkan nomor telepon temannya yang bisa dihubungi ketika nasabah kebingungan karena kartu ATM-nya tidak bisa keluar.
"Saat nasabah kebingungan dan menghubungi nomor telepon teman saya, saat itulah kami beraksi dengan menyuruh korban memblokir ATM-nya serta meminta nomor PIN. Setelah diblokir, korban kami suruh mengambil kartu ATM-nya di bank," katanya. (TEMPO & RONNY)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar