BILD SURABAYA – Pada hari Selasa tanggal 15 Juni 2010 pukul 02:58:20WIB Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur Pada Thun ajaran 2010-2011 akan menargetkan nilai terendah akhir Sekolah Bertaraf Nasional (UASBN) naik menjadi enam. Karena, tahun ini nilai UASBN terendah untuk Sekolah Dasar (SD) mencapai nilai empat.
'Kita ingin tahun depan nilai terendah UASBN Jatim mencapai enam, karena bisa meningkatkan pendidikan,' ujar Kepala Dinas Pendidik Jatim, Dr Harun MSi mm, di acara Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
Bpk Harun mengatakan, tahun sebelumnya angka terendah UASBN Jatim mencapai nilai dua, akan tetapi saat ini angka terendah UASBN Jatim mencapai nilai empat. 'Pada intinya nilai terendah UASBN Jatim naik dari dua ke empat, hal ini merupakan dampak positif bagi tercapainya keberhasilan pendidikan di Jatim,' yakinnya.
Keberhasilan pendidikan di Jatim tidak terlepas dari kerjasama semua pihak pendidikan yang berada di Jatim, seperti dinas pendidikan, sekolah, keluarga dan masyarakat. 'Pada intinya keberhasilan ini teraih akibat kerjasama yang baik dengan semua pihak,' uajrnya Bpk Harun
Mantan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) Jatim ini mengatakan, dalam mencapai target terendah nilai UASBN dari empat ke enam, Dispendik akan memacu kualitas pendidikan di Jatim. 'Kita akan mengupgrade kualitas guru SD agar kualitas mereka sama dengan guru lain, memperbanyak pelatihan-pelatihan dan mensurvevisi guru-guru dan memaksimalkan anggaran pendidikan serta memanfaatkan klinik pendidikan secara optimal,'.
Ke depan Bpk Harun berharap dengan pencapaian nilai enam pada UASBN menjadikan kualitas pendidikan di Jatim semakin membaik. 'Kita tetap yakin, Jatim menjadi kebanggaan provinsi lain di Indonesia. Sehingga kualitas pendidikan di Jatim harus ditingkatkan,' yakinnya dengan nada optimistis ini.
Kepala Bidang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Khusus (PK) Jatim, Bambang Sudarto MSi menambahkan, naiknya nilai terendah UASBN tahun depan menjadi tantangan bagi Jatim untuk mewujudkannya. 'Kita ingin mencapai angka terendah UASBN dari empat menjadi enam sehingga kerjasama dengan semua pihak perlu dilakukan,' tegasnya.
Sementara itu dalam pelaksanaan UASBN tahun ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Jika tahun lalu peserta UASBN mencapai angka 624.271 peserta akan tetapi tahun ini hanya 614.757. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar