BILD SURABAYA-Pada Hari Kamis, 3 Juni 2010 Pukul 08:29:34 WIB Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Persero membuat kesepakatan bersama dalam mengelola Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Kesepakatan ini merupakan kerjasama untuk meningkatkan peluang bisnis dari alur Pelayaran kapal ke Tanjung Perak dari sisi barat Surabaya yang dianggap sangat potensial untuk dikembangkan.
Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo usai menandatangani kesepakatan bersama dengan Pelindo III di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (3/6) menjelaskan, banyak hal yang perlu dilakukan dari kerjasama APBS. “Saat ini hanya seremoni penandatanganan saja, tapi setelahnya perlu dirancang konsep teknis pembangunan, pengembangan, hingga pemeliharaan APBS,” ungkapnya.
Ia menuturkan, selama ini potensi Jatim cukup potensial dalam laju perdagangan melalui jalur laut, khususnya di Tanjung Perak. Dalam hal ini, Pelindo III sebagai pihak pengelola pelabuhan hendaknya bisa memanfaatkan potensi ini lebih baik lagi. Selain itu, ia juga mengimbau Pelindo III untuk lebih meningkatkan standar kualitas pelayanan agar nilai investasi di Jatim meningkat.
Direktur Utama PT Pelindo III, Jarwo Suryanto menuturkan, APBS ini merupakan peluang bagi pengembangan pelabuhan di Tanjung perak. Menurut dia, arus kapal dari laut lepas yang masuk ke Perak dan Pelabuhan Gresik tentu melintasi Selat Madura. Untuk merapat ke pelabuhan terdapat dua jalur, yakni timur dan barat Surabaya.
Jika kapal berukuran kecil bisa melalui jalur timur yang relatif dangkal, maka kapal berukuran besar hanya bisa lewat jalur barat. Untuk itu, pengembangan APBS ini dilakukan agar kapal besar yang masuk lebih banyak dengan memperlebar jalur dan mengurangi sedimentasi dengan proses pengerukan.
Ia menuturkan, pelebaran sisi barat sedang diproses dengan pelebaran antara 450-500 meter dengan kedalaman 12-14 meter. Untuk memulainya, pihaknya telah melakukan proses pengajuan izin Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang dilakukan selama 3-4 bulan. Disamping menyelesaikan perizinan, rencananya akan dimatangkan terlebih dahulu konsep pembangunannya yang bakal dimulai pada januari 2011 mendatang.
Untuk pengelolaannya, pihaknya menawarkan kerjasama dengan sistem sharing modal hingga keuntungan dengan Pemprov Jatim. Adapun kerjasama serupa sebelumnya pernah dilakukan Pelindo dengan Pemprov Kalimantan Selatan di Banjarmasin dengan membentuk perusahaan bernama PT Ambang Barito Persada dengan saham 60 persen
Pemprov Kalsel dan 40 persen milik Pelindo III. “Kerjasama dengan Pemprov Kalsel dapat dijadikan rujukan untuk pengembangan kerjasama dengan Jatim,” katanya.
Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Fatah Yasin menambahkan, inisiatif Pelindo III untuk “melamar” (mengajak kerjasama) Pemprov Jatim ini sudah sangat tepat. Namun, ia meminta agar pembahasan teknis usai ditandatangani kesepakatan APBS ini tidak perlu terlalu lama, tapi sesegeramungkin operasionalnya yang diperkuat, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Jatim dari aus pelayaran.
(Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar