WAGUB JATIM INGIN PDAM MENYEDIAKAN AIR BERSIH LEBIH BAIK LAGI

BILD Surabaya – pada hari Rabu 16 Juni 2010. Pukul 10 WIB Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mempercepat realisasi proyek air bersih Umbulan yang ada di Desa Winongan, Kabupaten Pasuruan. Dalam waktu dekat, gubernur akan melakukan Memorandum of Understanding (MOU) dengan lima kabupaten dan kota yang akan memanfaatkan air bersih, yakni Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.

“Dalam waktu sepuluh hari ke depan, semuanya sudah clear (selesai. red). Sesudah penandatanganan, Pemprov Jatim akan membentuk Badan Pengelolaan Bersama (BPB, red) untuk Umbulan,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs H Saifullah Yusuf usai menghadiri acara dialog percepatan penyediaan air minum perkotaan di Hotel Elmi Surabaya, Rabu (16/6).

Menurut Gus Ipul, sumber mata air Umbulan memiliki debit air hingga 5.000 liter per detik. Potensi itu bisa menjadi sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di lima daerah tersebut yang selama ini mengandalkan sumber air baku dari sungai, seperti sungai Brantas Surabaya. Bahkan, PDAM Surabaya memanfaatkan air kali Surabaya yang sudah tidak memenuhi persyaratan kesehatan sebagai air minum bersih.

Untuk mempercepat realisasi proyek air bersih Umbulan, kini telah dilakukan berbagai tahap prakondisi sehingga kegiatan pembangunan fisik sudah bisa dimulai tahun 2011. Persiapan pembangunan juga telah final, termasuk pembagian kapasitas air bersih bagi lima kabupaten/kota.

Berdasarkan pembagian, Kabupaten Pasuruan akan mendapatkan jatah pasokan 420 liter per detik, Kota Pasuruan 110 liter per detik, Sidoarjo 1.370 liter per detik, Kota Surabaya 1.000 liter per detik, dan Gresik 1.000 liter per detik. Selain untuk lima daerah itu, air Umbulan juga dipasok untuk kebutuhan industri di kawasan PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) Pasuruan sebanyak 100 liter per detik.

Seperti diberitakan sebelumnya, biaya investasi proyek air Umbulan cukup besar. Ini karena, banyak di antara pipa air primer untuk distribusi harus diganti baru. Berdasar perhitungan tim audit independen dari Australia, air dari sumber mata air Umbulan sampai Surabaya akan mencapai harga Rp 10.000/meter kubik. Padahal, kemampuan masyarakat secara umum hanya sekitar Rp 3.000-4.000/meter kubik.
Jika nanti ada subsidi dari pemerintah pusat, diharapkan tarif air Umbulan sampai ke pelanggan bisa ditekan hingga Rp 5.000-6.000/meter kubik. Nantinya, pemerintah daerah bisa memberikan subsidi antara Rp 1.000-2.000/meter kubik, sehingga tarif bisa ditekan sampai Rp 4.000/meter kubik.

Dari perhitungan sementara, investasi pemasangan pipa utama dari Pasuruan hingga ke Surabaya dibutuhkan dana sekitar Rp 1,5 triliun. Sedang kalau ditambah dengan biaya distribusi sampai ke pelanggan, bisa mencapai Rp 2,4 triliun. Belum lagi pada saat berproduksi, ada sharing pendapatan antara investor dan Pemkab Pasuruan