Kamis, 22 Oktober 2009
WAGUB; KESUKSESAN ORGANISASI DITENTUKAN PEMIMPIN
BILD SURABAYA-Pada Hari Rabu, 21 Oktober 2009 pukul 10:12:13 wib Faktor kesuksesan dan keberhasilan sebuah organisasi lebih banyak ditentukan oleh pemimpinnya, hampir 50% ditangannya, sedangkan 25% dibantu oleh staf dan sisanya disumbang hubungan baik atau jaringan yang mendukungnnya ketika mengambil kebijakan.
Hal ini dikatakan Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat menutup Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XX th 2009 Propvnsi Jatim di Badan Diklat Jatim, Rabu (21/10).
Lebih lanjut disampaikaN, masukan-masukan staf itu sangat menentukan kinerja atasannya. Jika masukan dari bawahannya baik maka keputusan pemimpin akan baik pula, namun sebaliknya bila masukan itu jelek akan menyesatkannya.
Menurut Gus Ipul, pemimpin itu harus bisa memimpim baik memimpin bawahan, keluarga dan lingkungannya. Pemimpin juga harus bisa jadi bapak dan teladan bagi bawahan, keluarga dan masyarakatnya.
Ia menuturkan, pada awalnya seorang pemimpin itu gagah dan berwibawa serta kemanapun banyak yang mengikuti, namun ketika sedang mengambil sebuah keputusan yang menentukan nasib orang banyak mereka kesepian. Memang seorang pemimpin harus bisa memutuskan sebuah kepuasan dan kebijakan.
Mengambil keputusan itu, menurut Gus Ipul memang sulit karena sebelumnya mengambil sebuah keputusan harus difikirkan masak-masak dan dipertimbangkan sungguh-sungguh dengan mencurahkan fikiran dan ilmunya yang dia miliki. Karena keputusan pemimpin tersebut akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan YME juga kepada organisasi atau publik/masyarakat.
Hal ini dipastikan akan dialami oleh para calon pemimpin masa depan yang sudah terpilih dan dipersiapkan pada Diklat Pim ini. Peserta Diklat Pim ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, meskipun ketika berangkat Diklat ilmunya sama, tetapi setelah kembali akan berubah posisi dan medannya. “Nanti bila para peserta Pim II ini jika kembali ke permanen sistem dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” harap Ipul.
Kepala Lembaga Administrasi Negara Dr Asmawi Rewansyah M.Sc mengatakan, para pemimpin birokrasi harus memiliki dua landasan pacu kepemimpinan, yaitu menerima kepercayaan (trust) dari mereka yang dipimpinnya serta menerima kepercayaan dari tuhan untuk menjadi pemimpin.
Menurutnya, seorang pemimpin memperoleh kepercayaan karena ia telah menampilkan pengabdian, artinya selalu cenderung mendahulukan kepentingan komunitasnya dari pada kehendak pribadinya. Ia rela mengorbankan kepentingan diri sendiri demi tercapainya visi bersama yang diidamkan.
Pemimpin mendapatkan kepercyaan karena keunggulan-keunggulan baik yang menyangkut kemampuan diri sendiri maupun kemampuan memimpin hubungan antar pribadi serta mampu menangani pekerjaan atau kegiatan pelayanan organisasinya.
Selain itu sorang pemimpin mendapat kepercayaan karena ia andal mengambil makna hidup atau makna keberadaan organisasinya. Karena keyakinan atas makna itu, mereka menjadikan dirinya sumber inspirasi orang-orang di sekitarnya.
“Para pemimpin yang mempercayakan dirinya kepada Tuhan akan lebih mudah kepercayaan dari orang-orang yang ada di sekitarnya mereka,” imbuhnya.
Kepala Badan Diklat (Badiklat) Jatim Dr Harun MSi, MM menambahkan, Diklat Pim II berlangsung selama 10 minggu, diikuti 168 orang dari seluruh Indonesia, terdiri dari 148 orang pria dan 20 orang wanita. Masing-masing berasal dari Lembaga non departemen terdiri dari Departemen Diknas, Dep Pekerjaan Umum, Kejaksaan Agung, Polri, Dep Kesehatan dan TVRI sejumlah 22 orang sedangkan dari provinsi, yaitu Jatim 8 orang, Kaltim 2 orang dan Kalsel 3 orang, kabupaten/kota 133 orang se Indonesia. Semuanya dinyatakan lulus, dengan predikat lulus memuaskan sebanyak 21 orang, lulus baik sekali 145 orang dan sisanya 2 orang lulus baik. Nilai tertinggi 88,94 sedangkan terendah nilanya 74,27, sementara nilai rata-rata 81,97. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar