Jumat, 30 Oktober 2009
KEMBANGKAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN DENGAN POTENSI LOKAL
BILD SURABAYA-Pada Hari Kamis, 29 Oktober 2009 pukul 10:32:47 wib Kekayaan alam lokal di Jawa Timur jika diolah dengan baik bisa bernilai tinggi. Antara lain pasir dari aliran Sungai Brantas yang mengandung nano partikel besi yang bersifat magnet.
“Salah satu manfaat nano partikel ini bisa untuk menjernihkan air limbah,” ujar Dosen Fisika FMIPA ITS, Dr Darminto MSc dalam rilis yang dikirimkan humas ITS, Kamis (29/10).
Menurutnya, kini kebutuhan akan teknologi terus meningkat, namun pengembangan teknologi tersebut seharusnya tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sekitarnya. Menyikapi itu, ITS juga mempunyai kebijakan yakni kini sedang membangun sistem sanitasi ramah lingkungan di area perumahan dosen ITS. “Hal ini sebagai salah satu wujud aplikasi teknologi ramah lingkungan yang sedang dikembangkan ITS,” tuturnya.
Sekedar diketahui, kegiatan seminar ilmiah bertajuk Keunggulan Sains Menuju Kemandirian Teknologi yang Ramah Lingkungan di Rektorat ITS lantai III, Rabu (28/10). Acara ini merupakan rangkaian peringatan Dies Natalis ITS ke-49.
Sementara itu, Pakar Tomografi Empat Dimensi lulusan Shizouka University, Dr Warsito menyampaikan tentang teknologi pemindaan material empat dimensi atau tomografi empat dimensi yang lebih sederhana dan teliti dari pemindaian tiga dimensi yang banyak digunakan, seperti dalam dunia kedokteran.
Dalam paparannya, Warsito menegaskan jika dirancang dengan serius, teknologi tomografi empat dimensi juga bisa bermanfaat untuk banyak bidang. “Bisa digunakan baik untuk bidang industri, kedokteran, maupun untuk pengadaan energi bersih yang saat ini sedang gencar diupayakan akibat krisis energi global dan krisis iklim dunia,” terang kandidat peraih hadiah Nobel ini.
Sedangkan Hadi Prasetyo, yang mewakili pemerintah berharap dengan riset dan teknologi tadi bisa diapklikasikan untuk kebutuhan riil masyarakat dan untuk lebih menyejahterakan masyarakat. “Saya telah mengusulkan kepada gubernur untuk fokus kepada pengembangan agro industri,” ungkap Hadi.
Sehingga, lanjutnya, diharapkan agro industri Jatim bisa diperhitungkan secara internasional nantinya. “Pemerintah provinsi menganggarkan Rp 2 miliar untuk pengajuan riset dan industri kreatif,” ujarnya.
Menurut Hadi, hal ini sebagai upaya mewujudkan penerapan teknologi dan industri kreatif di Jawa Timur. Untuk kalangan akademisi dan periset, terutama dari ITS, diharapkan membantu pemprov dengan memanfaatkan kesempatan itu.
Seminar yang dipandu Ir Daniel M Rosyid PhD, dosen Teknik Kelautan ITS dan pemerhati pendidikan Jatim, ini ditutup Rektor ITS, Priyo Suprobo yang menyimpulkan untuk segera menjawab tantangan yang ditawarkan Pemprov Jatim tersebut. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar