BILD SURABAYA-Pada Hari Rabu, 21 Oktober 2009 pukul 10:04:19 wib Enam kabupaten di Jatim mendapat perhatian khusus dari Badan Ketahanan Pangan Jatim (BKP) melalui program PIDRA (Participatory Integrated Development Rainfed Area). Daerah yang terpilih ini karena masuk dalam kategori lahan kering.
Kepala Sub Bidang Kerawanan Pangan BKP Jatim, Ir Diana Hendarti MMA, saat ditemui di kantornya, Rabu (21/10) mengatakan, program PIDRA ini yaitu salah satu program BKP yang bertujuan untuk pengembangan partisipasi lahan kering terpadu.
Ia menjelaskan, enam daerah tersebut adalah Trenggalek, Tulungagung, Ponorogo, Pacitan, Blitar, dan Lumajang. Di mana, keenam daerah tersebut merupakan daerah yang masuk kategori lahan kering di Jatim.
Pemprov Jatim dalam mendukung program PIDRA turut ambil bagian dengan memberikan dukungan dana APBD I 2009, beberapa pelatihan managemen administrasi dan keuangan bagi federasi/koperasi. Workshop masterplan program PIDRA bagi LPD (Lembaga Pembangunan Desa). Ada juga workshop pengembangan usaha mikro dan kecil, pemantapan exit strategi PIDRA Jatim, dukungan dana APBN 2010, serta monitoring dan evaluasi di enam kabupaten.
Untuk Kab Pacitan, yang telah dilakukan bagi pihak Pemda/Sekpid, LSMP, maupun masyarakat adalah dengan memberikan pinjaman fasilitas kerja, permodalan koperasi, memfasilitasi sejumlah kegiatan koperasi lainnya.
Sedangkan untuk Kab Ponorogo, salah satu kegiatan PIDRA adalah dengan member dukungan APBD II sebesar Rp 100 juta, pemberian IB ternak sapi dan kambing, serta peningkatan PK melalui kegiatan vaksinasi ND dan flu burung.
Untuk Kab Trenggalek, pemberian dana APBD sebesar Rp 100 juta untuk 15 desa yang digunakan untuk kegiatan pelatihan teknis. Ada juga pinjam pakai fasilitas untuk operasional LSM berupa roda 2, PC, dan meubelair.
Di Kab Tulungagung, dukungan dana APBD II sebesar Rp 50 juta untuk 13 desa untuk kegiatan pertimbangan koordinasi dan monev, bantuan vaksin dan sejumlah pelatihan kader keswan oleh Disnak Prov Jatim.
Untuk Kab Blitar, dukungan dana APBD II sebesar Rp 126 juta untuk 90 KM digunakan kegiatan simpan pinjam dan PSDA-BM sebesar Rp 37,9 juta, dan sejumlah fasilitas yang sama dengan lima daerah lain. Sedangkan untuk Kab Lumajang, dukungan dana APBD II sebesar Rp 19,9 juta untuk temu usaha bagi KM dan pelatihan TTG, pelatihan koperasi, dan kegiatan monev.
Sementara itu, dalam prosesnya, program ini juga didampingi VCO (Volenter Community Organizer) yaitu pendamping atau relawan yang bertugas mengawasi jalannya program PIDRA ini.(Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar