Jumat, 23 Oktober 2009
BAPPENAS MINTA BPBD SOSIALISASIKAN PROGRAM RAN PRB KAB/KOTA
BILD SURABAYA-Pada HariJumat, 23 Oktober 2009 14:12:53 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), untuk segera menyosialisasikan program RAN PRB 2010-2012 dan menyusun mekanisme anggaran ke kabupaten/kota di Jawa Timur tentang Penanganan Tanggap Bencana sejak dini.
Ketua Tim Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana (RAN-PRB) Ikhwanuddin Mawardi saat di hubungi Jumat (23/10) mengatakan penyosialisasi RAN PRB ini juga harus dengan adanya komitmen pemerintah untuk melaksanakan PRB dalam prioritas pembangunan, sehingga dengan tujuannya dapat tercapai baik itu dalam sistem monitoring dan evaluasi yang jelas dan sistematis mulai dari tingkat pusat, daerah hingga kabupaten/kota di propinsi itu tentang penaganan tanggap darurat bencana.
”Maka dari itu perlu pembentukan organisasi dan menyosialisasikan penanganan tanggap bencana sejak dini, sehingga masyarakat dapat sewaktu-waktu siap dalam menghadapi bencana yang terjadi.” ujarnya.
Ia menjelaskan tujuan di bentuknya RAN PRB dalam upaya memberikan komitmen Global PRB sejalan dengan kerangka Aksi Hyogo (HFA), meningkatkan efesiensi dan efektifitas penaggulangan bencana didaerah Jatim, agar lebih terencana, terarah, terpadu, dan berkelanjutan, dan juga RAN PRB ini merupakan rencana aksi dari program dan kegiatan bersama untuk mengurangi ancaman dan kerentanan serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Ia berharap dengan dilakukan sosialisasi di kabupaten/kota nantinya koordinasi tentang tanggap bencana dan gempa antara Provinsi Jatim dan Pemerintah kab/kota di Jatim baik dalam penanganan saat bencana maupun sesudah bencana dapat terlaksana dengan baik, transparan, dan akuntabel.
Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Harjogi SH MSi saat ditemui di kantornya Jumat (23/10) juga mengatakan di Jatim sampai saat ini baik sosialisasi dan penyusunan mekanisme anggaran RAN PRB sudah berjalan dengan bekerjasama dengan instansi pemerintahan dan non pemerintah yang ada di Jatim di beberapa daerah. Selain itu, anggaran RAN PRB sudah masuk dalam APBD Jatim 2009-2014, baik selama ini disebabkan oleh berbagai hal antara lain penanganan bencana masih bersifat parsial, sektoral dan masih berorentasi pada upaya tanggap darurat disaat terjadi bencana yang meliputi pencegahan dan mitigaris sudah banyak dilakukan.
“Apapun faktor internal dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menangani bencana, terdukungnya sarana dan prasarana, sedangkan faktor eksternal terkordinasinya sektoral masing-masing daerah baik di tingkat saklak PBP kab/kota maupun provinsi,” ujarnya
Selain itu, potensi penyebab bencana di Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga jenis bencana, yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial Bencana alam antara lain berupa gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, tanah longsor, kekeringan, hama penyakit tanaman, epedemi, wabah kejadian luar biasa, kejadian antariksa atau benda-benda angkasa. Sedangkan bencana non alam, antara lain kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia, kecelakaan transportasi, kegagalan kontruksi, dampak industry, ledakan nuklir dan pencemaran lingkungan
Maka itu, ia berharap dengan sosialisasi ini adanya pemahaman mengenai konsep-konsep pengurangan risiko bencana di indonesia, adanya pemahaman mengenai proses penyusunan RAN-PRB 2010-2012 sebagai informasi dan acuan dalam penyusunan rencana aksi daerah pengurangan risiko bencana (RAD-PRB), sehingga diharapkan adanya program ini akan sangat membantu dalam penyusunannya di daerah Kabupaten/kota di Jatim dalam penanganan korban bencana dapat terlaksana dengan baik.(Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar