BILD PASURUAN-Pada Hari Rabu, 7 Oktober 2009 pukul 9:00:18wib Jatim akan menjadi tuan rumah penyelengaraan Pekan Pesantren dan Budaya se-Indonesia 2009. Rencananya, acara ini diselenggarakan 16-22 November di lapangan Makodam V/Brawijaya dan dibuka Presiden RI.
Gubernur Jatim H Soekarwo mengatakan, Pekan Pesantren dan Budaya yang diselenggarakan di Jatim ini akan lebih menarik. Mengingat selama ini sudah ada program Walisongo, yang berfokus mengangkat jasa Walisongo dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa selain itu juga ada pameran kerajinan.
“Tapi sayangnya pameran yang ada masih kurang optimal, pameran itu berhasil jika pembelinya sudah di create, dibangun dulu jaringan produsen dan buyer sehingga mempunyai nilai ekonomis yang lebih,” ujar Soekarwo, ditemui di Kantor Gubernur Jatim, Selasa (5/10). kemarin.
Gubernur berharap ada progres gerakan yang lebih produktif antara pekan pesantren dan budaya, serta budaya-budaya apa saja yang akan diangkat. Misalnya dalam program kebudayaan di dalamnya ada ustadz yang memberi ceramah.
“Seperti konsep, makan gak makan asal kumpul ternyata konsep yang sangat mendalam, karena di dalamnya terdapat konsep kekerabatan, masalah sosial yang harus dibangun,” ungkapnya.
Dikatakannya, berbagai budaya Islam itu adalah residu kultural yang ada di daerah itu. Misalnya baju koko cuma ada dan familiar di Indonesia, sementara di negara lain tidak meskipun baju tersebut ada cultural Cina.
Dari berbagai pendapat dapat ditarik premis bahwa Pekan Pesantren dan Budaya yang diselenggarakan di Jatim memang benar-benar bagus dan luar biasa dan mempunyai manfaat lebih, oleh karena itu panitia harus bekerja keras.
Ia menambahkan, eksistensi pesantren selain sebagai pusat siar Islam juga sebagai pusat kebudayaan lokal Nusantara, otomatis pesantren mempunyai peran yang cukup signifikan dalam pelestarian tradisi budaya lokal.
Dia berharap, kegiatan ini dapat membangkitkan sektor riil, mengembangkan akhlatul karimah serta menggerakkan roda perekonomian untuk mencapai masyarakat adil makmur yang beriman dan bertaqwa dapat terwujud.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara H. Priyo Effendi memaparkan Pekan Pesantren dan Budaya se-Indonesia sebagai momentum yang sangat baik bagi masyarakat dan wisata untuk mengembangkan wawasan serta wahana untuk mengenal dan menggali potensi budaya yang membentuk citra budaya nusantara.
Kegiatan diselenggarakan Pemprov Jatim bekerjasama dengan Majelis Dzikir SBY Nurussalam. “Sasaran yang ingin dicapai adalah mempromosikan perbagai peluang investasi dan produk unggulan yang dihasilkan oleh koperasi dan UKM ponpes kepada kalangan investor,” jelasnya.
Nantinya, pameran akan diikuti kurang lebih 550 stan yang terdiri dari 150 stan khusus ponpes, keraton dan artefak, 50 stan untuk pemerintah kabupaten/kota, 35 stan perbankan (BMPD), 35 stan REI, 50 stan UKM binaan BUMN/BUMD, 50 stan UKM binaan Departemen, 30 stan mamin binaan MUI, 50 stan penunjang dan 100 stan PKL. ..(Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar