Sabtu, 10 Oktober 2009
Nobel Sastra Milik Penulis Antitirani
BILD STOCKHOLM – Apada Hari Jum'at, 09 Oktober 2009 Herta Mueller, 56, warga Jerman kelahiran Rumania, menyabet Nobel Sastra. Panitia memilih karena Mueller dinilai mampu berkonsentrasi pada karya puisi dan prosa yang kritis, penuh dengan keterusterangan.
"Dia bisa menjelaskan keadaan saat hak milik (banyak orang, Red) dicabut (oleh rezim berkuasa saat itu, Red)," jelas Panitia Nobel seperti dikutip Associated Press kemarin (8/10).
Wanita kelahiran 17 Agustus 1953 tersebut memulai debut dengan menghasilkan kumpulan cerita pendek Niederungen pada 1982. Namun, karyanya disensor pemerintahan komunis Rumania yang berkuasa kala itu.
Mueller pantang menyerah. Dua tahun kemudian, dia berhasil memublikasikan versi nonsensor di Jerman, yang menuai sambutan hangat. Pada tahun yang sama, Mueller yang kini tinggal di Berlin itu juga menerbitkan Drueckender Tango di Rumania. Hanya beberapa karyanya yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris, termasuk The Passport (1986), The Land of Green Plums (1994), dan The Appointment.
Mueller mendapatkan beberapa penghargaan dari berbagai universitas, kampus, dan lembaga lain di Paderborn, Warwick, Hamburg, Swansea, Gainsville (Florida), Kassel, Gottingen, Tubingen, Zurich, serta tempat lain.
Sejak awal, Mueller tertarik pada dunia sastra. Dia mempelajari sastra Jerman dan Rumania di Universitas Temeswar yang berlokasi di Timis, Oara. Selama kuliah, dia bergabung dengan Aktionsgruppe Banat, sebuah kumpulan penulis muda Jerman yang menentang kediktatoran Nicolae Ceausescu. Mereka menginginkan kebebasan dalam berbicara.
Setelah lulus, Mueller bekerja sebagai penerjemah di pabrik mesin mulai 1977 hingga 1979. Tetapi, dia dipecat ketika menolak menjadi informan untuk polisi rahasia. Sejak saat itu, hidupnya diusik oleh polisi rahasia Rumania, Securitate.
Alasan lainnya, sebagian besar puisi dan prosa Mueller memaparkan kehidupan pemerintahan Rumania di bawah sang tiran, Nicolae, yang penuh tekanan, korupsi, dan intoleransi. Maka, pada 1987 dia bersama suaminya, Richard Wagner, pindah ke Jerman. Sejak 1995, Mueller menjadi anggota Deutsche Akademie fur Sprache und Dichtung di Darmstadt.
Darah semangat juang Mueller merupakan turunan dari kedua orang tuanya. Kala itu kedua orang tuanya merupakan anggota pembicara minoritas di Rumania. Kondisi berat pada Perang Dunia II membuat keturunan Jerman-Rumania dideportasi ke Uni Soviet pada 1945, termasuk ibu Mueller yang menghabiskan hidup selama lima tahun di kamp pekerja di Ukraina. Setelah perang berakhir, Mueller menuangkan kesengsaraan ibunya selama hidup di pengasingan melalui karya yang ditulis di Atemschaukel pada 2009.(DEUTSCHE TV)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar