BILD SURABAYA-Pada Hari Rabu, 21 Oktober 2009 pukul 11:01:05 wib Untuk mengatasi pengangguran di Surabaya, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya bekerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan pembelajaran pendidikan Life Skill gratis kepada siswa-siswi di Surabaya, sebanyak 360 siswa perwakilan dari sekolah se Surabaya mengikuti pendidikan Life Skill di Unesa.
Ketua Panitia Pelatihan Life Skill Siswa se Surabaya tahun 2009, Tri Wrahatnolo, di Surabaya, Rabu (21/10) mengatakan, pendidikan Life Skill ini diberikan kepada siswa SMA dengan tujuan untuk membekali siswa ketika lulus dari sekolah. Banyak dari siswa SMA ketika lulus mereka tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti kuliah.
''Dari data yang diperoleh hampir 55 persen siswa yang lulus SMA mereka tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Dan idealnya siswa yang menempuh seharusnya melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi,'' tegasnya.
Tri selaku Pembantu Dekan 1 Fakutas Teknik Unesa menjelaskan, untuk mengatasi banyak siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, maka Dispendik Surabaya dan Unesa akan memberikan fasilitas pendidikan Life Skill. Dalam pendidikan nanti rencananya Unesa memberikan pembekalan program kepada para siswa pelatihan Life Skill, di antaranya adalah program instalasi listrik, permesinan, otomotif, kecantikan dan tata boga.
Dari masing-masing keahlian akan diisi oleh 72 siswa pelatihan. Sedangkan waktu pelatihannya akan diadakan 12 pertemuan dengan masing-masing durasi 8 jam setiap kali pertemuan. ''Untuk komposisi pelatihan Life Skill Unesa akan memberikan 70 persen praktik dan 30 persen teori,'' tambahnya.
Pemberian praktik lebih banyak daripada teori, kata Tri merupakan strategi bagi Unesa dalam mempercepat penguasaan keterampilan siswa. ''Saya yakin dengan sedikit teori dan banyak praktik kemampuan siswa akan cepat terasa,'' ujarnya.
Sementara itu dalam pelatihan nanti Dispendik akan memberikan uang transport kepada masing-masing siswa sebesar Rp 15 ribu untuk setiap kali pertemuan.
Sebelumnya dikatakan, Walikota Surabaya, Bambang DH usai membuka pelatihan Senin (19/10) mengatakan, kami mendukung sepenuhnya langkah yang diambil Dinas Pendidikan Surabaya dengan Fakultas Teknik Unesa.
Kendati demikian, Walikota juga mengkritisi terkait jangka waktu pelatihan yakni 12 hari. Pasalnya, jika waktu yang diberikan pada para pelajar itu kurang, maka bisa berdampak terhadap kualitas kerja nantinya.
"Nanti saya akan pantau kegiatan ini, dan meminta Dinas Pendidikan untuk mengevaluasinya. Jika memang waktunya pelatihannya dirasa kurang, maka nantinya harus ada penjadwalan lagi," ujarnya (Ronny & TIA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar