Rabu, 03 Februari 2010
MENDIKNAS MENSARANKAN KEPADA GURU PAUD MEMBIARKAN ANAK BERMAIN & MENGUNAKAN ALAT PERAGA
KASUBDIT SATUAN PAUD SEJENIS BPK DRS. SUKIMAN MPD.
GURU MENDIDIK MURID MELAUI PERMAINAN
KARTU DDTK (DITEKSI DINI TUMBUH KEMBANG)
BILD SURABAYA-Pada Hari Selasa, 02 Febuary 2010 Pukul 9 WIB Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) mengadakan Orientasi Teknis Program Pos PAUD di Hotel Cendana Surabaya.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) perlu di kembang luaskan serta para Guru PAUD perlu mendapatkan tambahan pendidikan/bimbingan. Karena Anak balita itu adalah penerus bangsa maka dari itu anak balita perlu mendapatkan pendidikan dasar & menggembangkan kreasi anak melaui permainan.
Menurut data DEPDIKNAS 2009 jumlah POS PAUD di Indonesia adalah 5.282,di Sumatra ada 5.080,di Jambi ada 171,di Sumatra Utara ada 16;padahal jumlah POS PAUD di Indonesia sekitar 20.000-22.000.
PAUD belum mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah karena PAUD bukan/belum masuk program wajib belajar dan data jumlah POS PAUD di Indonesia masih simpagsiur /kurang lengkap Maka dari itu pemerintah memberikan bantuan silang sebesar Rp. 12 juta/lembaga dan DEPDIKNAS kerja sama dengan Departemen Kesehatasan (DEPKES) untuk memantau perkembangan otak & prilaku murid PAUD (Tumbuh Kembang).maka DEPKES & DEPDIKNAS menbuat KARTU DDTK (Diteksi Dini Tumbuh Kembang);Para Guru & Wali Kelas harus selau mematau anak didiknya bila anak didiknya ada kendala dalam peajaran maka Para Guru & Wali Kelas membawa anak didiknya ke dokter/puskesmas lalu bia ada gangguan di mata,telingga,gangguan jiwa,dll maka diserahkan kerumah sakit melaui surat Dinas Pendidikan/Yayasan Pendidikan di berikan ke Dinas Kesehatan kota/kabupaten supaya murid PAUD mendapatkan peayanan plus kesehatan;di sumatra anak baita telat perkembangannya sekitar 14% dari 100 anak.
KASUBDIT Satuan PAUD sejenis Bpk Sukiman MPD mengharapkan para guru PAUD & Taman Anak-anak (TK) di JATIM untuk supaya sealu memperhatikan dan mencintai anak didiknya Dan membiarkan anak bermain dengan sesukanya tapi tetap para guru menggawasinya. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar