Rabu, 03 Februari 2010
50 SMK Baru Dibangun
BID SURABAYA-Pada Hari Minggu, 6 Desember 2009 Pemerintah pusat tampaknya tidak puas dengan jumlah SMK yang ada saat ini.Buktinya, mulai Januari 2010 nanti,Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) akan membangun 50 SMK baru yang tersebar di berbagai kota di Indonesia Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Mandiknasmen) Prof Suyanto menuturkan, anggaran untuk pembangunan SMK baru sudah disetujui dalam APBN 2010.
Pemerintah mengelontorkan anggaran sebesar Rp50 miliar untuk membangun 50 SMK. ”Tiap SMK akan dapat bantuan Rp1 miliar. Jumlah itu cukup untuk membangun sarana dan pemenuhan fasilitas SMK,”ujar Suyanto kemarin. Bahkan,pemerintah pusat sendiri juga meminta pemerintah di tiap kabupaten/kota untuk memberikan dana sharing untuk pembangunan SMK baru itu.Untuk besarannya, Depdiknas memberikan kebebasan bagi pemerintah kabupaten/ kota sesuai kemampuan APBD masing-masing.
Sasaran pembangunan SMK baru nantinya juga membidik Provinsi Jatim yang sudah memberikan apresiasi tinggi dalam pengembangan SMK.Apalagi kabupaten dan kota di Jatim seperti Surabaya sudah menjadi Kota Vokasi atau kota yang banyak berdiri SMK.”Kami mematok semua pembangunan 50 SMK baru itu akan selesai 2011.Jadi kami membutukan waktu dua tahun untuk menyelesaikan pembangunan SMK itu,” ungkapnya. Direktur SMK Depdiknas Joko Sutrisno mengatakan, pihaknya nanti juga mengimbangi dengan pemenuhan SDM pengajar yang diterjunkan ke SMK baru yang dibangun. Salah satunya dengan memberdayakan lulusan baru dari perguruan tinggi untuk ditempatkan di SMK.
Apalagi sekarang tidak ada aturan yang mengharuskan pengajar di sekolah lulusan dari ilmu keguruan. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) Dindik Surabaya Ruddy Winarko menuturkan, adanya SMK baru bisa memantapkan peran Surabaya sebagai Kota Vokasi.Apalagi minat masyarakat terhadap SMK kian tahun semakin meningkat. ”Dukungan dari pemerintah pusat bisa membantu kami untuk menciptakan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan siswa,”ujar Ruddy.
Kepala SMKN 1 Surabaya Bahrun mengatakan, siswa SMK memang memiliki kemampuan dan skill khusus bila dibandingkan siswa SMA.Hasilnya,siswa yang lulus SMK bisa menciptakan peluang kerja maupun ikut dalam persaingan bursa kerja. Dia berharap sarana belajar di SMK dilengkapi. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar