Minggu, 14 Februari 2010
TAHUN BARU IMLEK 2561 “KITA HARUS MENJALIN PERSATUAN & SALING MENCINTAI SESAMA”
BILD SURABAYA – Pada Hari Sabtu,13 Febuary 2010 Pukul 17.00 WIB. Semua warga keturunan Cina di Surabaya merayakan malam pergantian Tahun Baru Cina / Imlek dengan suka Cita dan Damai. Pertama Kalinya Tahun Baru Imlek bersamaan dengan Hari Kasih Sayang (Valintin) maka dari itu Tahun Baru Imlek 2561 ini Umat Beragama di Indonesia tercinta harus bersatu padu dalam mengatasi Krisis Ekonomi & Menghadapi Bencana Alam.
Seluruh Rumah Makan & Hotel-hotel di Surabaya mengadakan acara pergantian Tahun Baru Cina,seperti Hotel JW Meriot cabang Surabaya juga merayakan Tahun Baru Imlek dengan sederhana dan bermanfaat serta menyembahkan atraksi barong say;Rumah Makan Golden Rama Jl. Raya Gubeng 42 Surabaya miliki paket makanan mulai dari Rp. 800.000,- s/d 1.300.000,- / meja, di restaurant ini acara life music Cina dan Barongsai serta dekor rumah makan Golden Rama ini dibuat suasana etnis Cina untuk program Dim Sum promo discount 20% s/d 30%.;Rumah makan Xo Suki Jl. Kupang Indah 15 Surabaya Bpk. Win sebagai kepala cabang mengatakan bahwa restaurant ini acaranya hanya life musik saja. Restaurant ini hanya jual makanan per paket Rp. 800.000,- per meja;
Tempat sembayangan yang dipadati oleh masyarakat keturunan Cina di Surabaya seperti di kelenteng Hong San Teo Jl. Cokroaminoto No. 12 Surabaya. Pada hari minggu 14 Februari 2010 pukul 08.00 WIB mengadakan Ci Suak (ruwatan);Kelenteng Jl. Coklat, suhu kelenteng mengatakan bahwa tahun ini kerbau api ini umat manusia dituntut kerja lebih keras lagi. Tahun ini Siau Yang Jiong dibagi 2 yaitu : Siau Jiong Besar adalah Macan dengan Siau Naga &bSiau Ajing Sedangkan Siau Jiong kecil adalah Siau Kambing, Siau Naga, Siau Anjing. Jiong Siau terjadi pada pernikahan, besuk orang sakit dan melayat orang meninggal.
Kelenteng Hong Tek Hian Jl. Dukuh 11/2 Surabaya. Suhu kelenteng, Hong Tek Hian Bpk. Ong Khing Kiong mengatakan kepada wartawan BILD Surabaya Sdr. Ronny.
Hari Raya Imlik (Sin Cia) Wan Tan amat penting bagi umat Tridharma, karena hari itu adalah hari pertama dari timbulnya matahari pertama, berbarengan juga dengan detik terakhir dari tahun yang lama.
Peredaran satu tahun itu adalah lingkaran yang dikatakan “WAN” artinya permulaan dan titik pertama. Itu berarti permulaan kehidupan, atau dunia yang baru saja meninggalkan mala petaka atau dikatakan penyucian alam, pada saat itu menurunkan banyak air yang seakan-akan mencuci semua yang lama, yang membawa pergi kotoran dan menjadi suci bersih.
Kenyataannya pada alam detik-detik hari pertama menunjukkan kehidupan baru. Umat manusia yang mengenal irama alam itu taat setia turut merayakan dengan cara menurut apa yang diperlihatkan oleh alam, karena alam itu maha rahim, memberi segala-galanya, baik agama, tatakrama, hiburan bahkan perlimpahan sandang pangan.
Oleh karena itu umatnya meniru alam yang baru saja menyelesaikan lingkaran satu tahun dengan sempurna, demikian juga umatnya mengadakan penyatuan kembali, terdiri anggota-anggota keluarganya, dari yang paling tua sampai yang baru lahir, disambung yang akan lahir dan menghubungi yang sudah wafat.
Inilah yang dinamakan lingkaran besar, pada saat itulah yang dikatakan langit (Tuhan) dan manusia manunggal.
Merayakan Hari Raya itu merupakan asas manusia yang selalu cenderung menyatu dengan penciptanya, alam bersuka-cita, manusia turut bersuka cita. Maka Hari Raya itu merupakan ciptaan Tuhan yang memang melekat pada alam yang ciptaan Tuhan dan oleh umatnya alam itu adalah lambang kehendak Tuhan, merupakan konstitusi dan sumber toto kromo yang seyogyanya ditaati oleh umatnya, dan karena alam itu ada dimana-mana, bahkan dulu ada, sekarang ada, yang akan datang ada, maka mempunyai hakekat universil. Alam adalah milik semua bangsa, merupakan buku yang serba ada, terbuka untuk dibaca, menggunakan segala bahasa, karena itu merupakan salah satu bagian yang dimengerti.
Perhitungan Hari Raya itu berdasarkan peredaran bulan (lunar) yang cocok dengan peredaran musim. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar