BILD Jakarta-Pada Hari Jum’at, 30 April 2010 – Pada hari ini Bank BRI mempublikasikan Kinerja Keuangan Triwulan I 2010 dengan Laba setelah taksiran pajak yang diperoleh sebesar Rp 2,15 Triliun atau mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 25,14% dari perolehan laba pada periode yang sama tahun 2009 yang sebesar Rp 1,719 Triliun. Dengan pencapaian tersebut Bank BRI berhasil mempertahankan predikat sebagai bank dengan perolehan laba tertinggi di Indonesia sejak tahun 2005.
Peningkatan laba tersebut didukung oleh total aset Bank BRI yang meningkat secara signifikan sebesar 21,47%, yaitu dari Rp 250,14 Triliun pada Triwulan I Tahun 2009 menjadi Rp 303,84 Triliun pada Triwulan I 2010. Sejalan dengan peningkatan aset dan laba tersebut, Ekuitas juga mengalami pertumbuhan sebesar 25,14% menjadi sebesar Rp 30,25 Triliun dari Rp 24,17 Triliun pada Triwulan I 2009.
Kinerja BRI yang memuaskan juga dapat dilihat dalam total penyaluran kredit. Bank BRI berada pada posisi teratas di dalam industri perbankan nasional dalam peran sertanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran kredit. Bank BRI berhasil meningkatkan portofolio kredit sebesar Rp 43,73 Triliun menjadi Rp 208,96 Triliun pada Triwulan I 2010 atau tumbuh 26,47% dibanding periode yang sama Tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 165,23 Triliun, dengan tingkat Gross Non Performing Loan (Gross NPL) pada Triwulan I 2010 yang terjaga pada level 4,10%.
Komitmen BRI untuk fokus dan konsisten melayani UMKM dengan menyalurkan kredit minimal 80% kepada UMKM menjadi salah satu faktor penting yang mendukung pertumbuhan aset kredit BRI. Upaya lain yang dilakukan BRI dalam pengembangan sektor UMKM adalah dengan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sampai dengan akhir Maret 2010, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat kepada lebih dari 2,52 juta nasabah dengan total pemberian kredit sebesar Rp 13,73 Triliun, dengan posisi outstanding KUR BRI pada Triwulan I 2010 adalah sebesar Rp 5,3 Triliun dan total nasabah sebanyak 1.168.404 orang.
Dalam hal penghimpunan dana, BRI berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi sebesar Rp 241,50 Triliun pada posisi akhir Maret 2010 atau tumbuh 18,90% dari periode yang sama Tahun 2009 yakni sebesar Rp 203,11 Triliun. Pencapain tersebut tidak terlepas dari dukungan kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah dilakukan. Komposisi DPK Bank BRI pada Triwulan I 2010 masing-masing adalah Giro Rp 36,55 Triliun (15,13%), Tabungan Rp 97.29 Triliun (40,29 %) dan Deposito Rp 107,66 Triliun (44,58%).
Dengan pertumbuhan kredit dan pertumbuhan DPK tersebut, Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI pada Triwulan I Tahun 2010 mencapai 86,53% atau meningkat dari posisi Triwulan 1 2009 yang tercatat sebesar 81,35%.
Keberhasilan Bank BRI untuk terus meningkatkan kinerjanya juga terlihat dari kenaikan Net Interest Income (Pendapatan Bunga Bersih) yang sampai dengan Triwulan I Tahun 2010 mencapai Rp 6,64 Triliun atau meningkat 23,35% dibanding periode yang sama Tahun 2009 yakni sebesar Rp 5,38 Triliun. Dengan pencapaian kinerja tersebut, maka Return on Asset (ROA) sebelum pajak pada Triwulan I 2010 adalah sebesar 3,71%, di atas ketentuan bank jangkar sebesar 1.5% dan tingkat Return on Equity (ROE) sebesar 33,61%, jauh di atas rata-rata perbankan nasional, serta Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan telah memeperhitungkan risiko operasional sebesar 15,44% jauh di atas ketentuan BI minimal 8%. (BU JOIS BRI)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar