JAKARTA - Pada Hari Senin,24 Mei 2010 Salah satu grup bank asing tengah melirik perbankan mikro di tanah air. Grup perbankan asal Jerman, Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KfW), berniat menguasai PT Bank Andara (Bank Andara) melalui penerbitan saham baru (rights issue) yang rencananya berlangsung pada semester I 2010.
Bank Andara merupakan salah satu apex atau bank induk dari bank perkreditan rakyat (BPR) di wilayah Jabodetabek dan Bali. ''KfW memang tengah berminat membeli saham Bank Andara melalui rights issue, jadi tidak melalui akuisisi,'' kata Direktur Utama Bank Andara Paulus Wiranata di Jakarta
Dia mengatakan, saat ini proses penjajakan dilakukan kedua lembaga keuangan tersebut. Pembahasan berkisar pada besaran saham Bank Andara yang akan diambil bank milik pemerintah Jerman itu. ''Prosesnya masih berlanjut. Bank Andara memang merencanakan rights issue yang segera dijalankan dalam waktu dekat. Mungkin semester I ini,'' ujar Paulus.
Bank Andara merencanakan right issue sekitar Rp 40 miliar yang ditargetkan pada akhir Juni 2010. ''Jika memungkinkan, kami berharap tak lebih dari dua bulan lagi rights issue sudah dilaksanakan,'' jelasnya.
Menurut Paulus, istilah akuisisi memang kurang pas untuk menggambarkan masuknya KfW di Andara. Sebab, akuisisi berarti investor membeli saham Bank Andara melalui perjanjian kedua belah pihak. Sedangkan melalui rights issue, KfW tidak mengadakan perjanjian bilateral.
Senior Project Manager Grup KfW Dirk Steinwand mengatakan, untuk pembelian Bank Andara, KfW menyiapkan dana 3 juta euro atau setara dengan Rp 36 miliar (Rp 12.000 per euro). KfW akan membeli 15 persen saham Bank Andara. KfW tertarik dengan Bank Andara karena bank yang dulu bernama Bank Sri Partha itu adalah satu-satunya apex bank sekaligus lembaga pembiayaan mikro alias microfinance institution (mifi). ''KfW akan fokus mendukung Bank Andara di sektor keuangan mikro,'' jelasnya.(Deutsche TV)
+1.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar