Rabu, 07 April 2010
GEBENUR JATIM PEDULI DENGAN PETANI
BILD SURABAYA-Pada Hari Selasa, 6 April 2010 Pukul 15:30:13 Wartawan BILD Surabaya mendapatkan email dari Badan Pendidikan & Pelatihan Pemp Prop JATIM.
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Propinsi Jawa Timur Dr Harun MM MSi. Membuka DIKLAT PENINGKATAN KAPASITAS BAGI PENYULUHAN PERTANIAN TAHUN 2010.
Perserta Diklat adalah 30 0rang. Pada Tahun 2008 sektor pertanian yang mencakup Tanaman,Pangan,Peternakan,Hortikultura,Perkebunan,Perikanan & Kehutanan. Serta meyerap sekitar 16,8% Tenaga Kerja dari total angkatan kerja & memberikan kontribusi sebesar 16,89% dari PDRB JATIM atau terbesar ketiga stelah Perdagangan,Hotel & Restoran (29,36%) dan Industri Pengolahan Sebesar 28,49%. Ujar Bpk Bagus.
Ketua P4S Jatim, Ir Totok Sudariyanto mengatakan, terpilihnya Petani JATIM sebagai motivator pada kegiatan, sebenarnya tidak luput dari upaya kerja keras mereka dalam memanfaatkan dan mengembangkan potensi alam yang dimiliki. Pengurus P4S Jatim saat ini tengah memilih siapa saja petani-petani yang akan menjadi pemateri. “Terpilihnya petani Jatim karena kita banyak memiliki petani teladan yang mendapatkan penghargaan tingkat nasional oleh presiden,” katanya
Gebenur JATIM memberikan mandat kepada Badan Pendidikan & Pelatihan (BADAN DIKLAT) Pemp Prop JATIM karena Komitmen Pemprov JATIM memajukan sektor pertanian sebagai penopang utama perekonomian masyarakat, berdampak positif pada kualitas sumberdaya manusia petaninya. Dalam diklat petani nasional yang tergabung dalam Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) di Sulawesi Selatan bulan Juni, petani asal Jatim terpilih sebagai motivator
Pada Hari Senin 12 April 2010 Pengurus P4S Jatim akan melakukan koordinasi di Balai Diklat Petani di Kabupaten Malang. Dalam koordinasi tersebut pengurus juga akan memilih siapa saja petani yang akan menyampaikan materi dalam diklat yang dilaksanakan lima tahunan tersebut
Dalam diklat petani tingkat nasional tersebut, P4S Jatim akan berupanya menyampaikan materi yang terbaik yang semunya berdasarkan pengalaman sistem bercocok tanam dan berkebun di lapangan. Materi tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan petani dari propvinsi lain untuk memajukan sistem pertanian di wilayahnya.
Dalam diklat tersebut, peserta magang dilaksanakan dengan jalan menjalin ikatan kerjasama dalam upaya menyebarluaskan teknologi, informasi pasar dan pemasaran hasil usahatani/non-usahatani, serta memberikan bimbingan dan sekaligus membantu memecahkan masalah yang dihadapi peserta diklat. Di samping itu, juga dilakukan evaluasi penyelenggaraan dan evaluasi hasil diklar secara bersama oleh peserta, pengelola dan pengajar. Beberapa petani yang kini direncanakan akan menjadi pemateri, seperti Andri petani apel dari Kabupaten Malang, Imam Surani petani blimbing dari Kota Blitar dan lainnya.
Penyelenggaraan sistem diklat yang dilakukan berbasis swadaya tersebut dimaksudkan untuk mengukur tingkat profesionalisme. Profesionalisme sebagai pengajar bukan hanya karena penguasaan teori bertani, namun juga karena telah mengalami dalam dunia prakterk. “Dan petani Jatim banyak memiliki petani yang kaya teori dan praktek,” katanya. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar