Senin, 22 Maret 2010
TAHUN 2009, PRODUKSI GULA JATIM KALAH DENGAN LAMPUNG
BILD SURABAYA-Pada Hari Senin, 22 Maret 2010 Pukul 16:30:08 WIB
Pada tahun 2009, produktivitas industri gula di Provinsi Jawa Timur kalah jauh dibandingkan produksi gula di Provinsi Lampung. Kondisi ini dibuktikan dengan lahan 101.000 hektare tebu di Provinsi Lampung mampu memproduksi gula 900.000 ton, sedangkan lahan tebu di Jatim seluas 200.822 hektare dengan produksi gula 1,2 juta ton.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Ana Lutfie, di Gedung DPRD Jatim, Senin (23/3) mengatakan, sektor pergulaan di Jatim harus diperbaiki agar kinerjanya bisa meningkat. Dia kagum atas peroduktivitas enam Pabrik Gula (PG) di Lampung, yakni lima PG dimiliki swasta yang memproduksi gula 900.000 ton, dan satu PG PTPN VII memproduksi 200.000 ton.
“Pada era 1990-an, pengelola PTPN VII yang beroperasi di Lampung dengan satu unit pabrik gula, belajar sistem bercocok tanam ke Jatim. Namun, setelah 20 tahun, Jatim justru jauh tertinggal produktivitasnya,” ujarnya.
Produksi gula Lampung merupakan kedua terbesar di Indonesia setelah Jatim. Lampung kini tercatat memiliki kontribusi sebesar 40% terhadap produksi gula nasional, sedangkan Jatim berkontribusi 45%-48%. Padahal ada 30 PG di Jatim milik 3 BUMN yakni PTPN X, X dan RNI, serta satu unit PG swasta (PG Kebon Agung). ”Produksi itu tentu sangat terpaut jauh,” ujarnya.
Untuk rendemen, keenam PG di Lampung rata-rata mencapai 9%, sedangkan di Jatim 31 PG meraih rendemen berkisar 7,8%. Kondisi itu, berpengaruh pada tingkat pendapatan petani di kedua provinsi.
Dengan kontur lahan tegalan, di Lampung rata-rata petani tebunya meraih penghasilan Rp 13-15 juta per hektare. Sedangkan petani di Jatim meraih hasil Rp 9-11 juta per hektare. ”Bila menggunakan lahan sawah diakui pendapatan petani Jatim lebih tinggi,” katanya.
Untuk itu, dia meminta kalangan pergulaan Jatim melakukan sejumlah upaya khususnya pada di bidang industri agar produktivitas bisa meningkat.
“Untuk sektor cocok tanam di Jatim tidak ada masalah, namun pada industri pengolahan gulanya lemah. Paling tidak ke depan tingkat rendemen PG di Jatim bisa ditingkatkan minimal sama dengan Lampung, yakni sebesar 9%,” ujarnya. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar