Senin, 15 Maret 2010
Pertumbuhan Perbankan Syariah Sanggat Cepat“Laba Bersih BSB Naik 110,77 Persen”
BILD JAKARTA - Pada Hari Senin, 15 March 2010 Pukul 13:11 WIB Pelan tapi pasti,tulah perkembangan bisnis yang terjadi pada Bank Bukopin Syariah (BSB), dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Selasa (12/3) mempublikasikan jika laba bersih BSB saat ini naik 110,77 Persen.
Dihadapan para komisaris BSB yang terdiri dari Hajriyanto Y. Thohari dan Bambang Setiaji, Direktur Utama BSB Riyanto mengatakan ditengah keterpurukan financial keuangan global dan kawasan, namun industri perbankan syariah masih sanggup bertahan. Efek krisis yang dirasakan bank syariah lebih kecil daripada yang dirasakan bank konvesional, karena sebagian besar pendanaan perbankan syariah dalam bentuk mudharabah atau bagi hasil, yang bisa meredam efek psikologis naiknya suku bunga.
”Dalam kondisi tersebut, BSB berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp 831 juta. Jumlah tersebut meningkat sebesar 110,77% dari sebelumnya tahun 2008 rugi sebesar Rp 7,71 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan operasional sebesar Rp 109,89 miliyar dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp 21,53 miliyar,”tutur Riyanto.
Sementara itu, dari sisi neraca, tambah Riyanto total aset tahun 2009 meningkat sangat signifikan sebesar 225,86% atau sebesar Rp 1,37 triliun dari sebelumnya tahun 2008 sebesar Rp606,05 miliyar menjadi Rp 1,975 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya spin off sebesar Rp 1,01 triliun dan pengembangan usaha setelah spin off sebesar Rp 278,72 miliyar.
Sedangkan Dana pihak ketiga pada tahun 2009 meningkat sangat signifikan sebesar 553,3% atau Rp 1,08 triliun dari sebelumnya tahun 2008 sebesar Rp194,68 miliyar menjadi Rp 1,27 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan spin off sebesar Rp 721,92 miliar dan pengembangan usaha sebesar Rp 358,08 miliar.
Dari perkembangan DPK tersebut juga dibarengi dengan kenaikan pemibiayaan di tahun 2009 yang meningkat sangat signifikan sebesar 673,7% , atau sebesar Rp 1,11 triliun dari sebelumnya tahun 2008 sebesar Rp 165,39 miliar menjadi Rp 1,28 triliun.
“Ekspansi pembiayaan di tahun 2009 mencerminkan bahwa dalam kondisi krisis global yang terjadi, kami tetap berkomitmen untuk menjalankan fungsi intermediasi secara konsisten namun selektif ,” ujar Riyanto. (Ronny,Muller & Humas BSB)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar