Kamis, 25 Maret 2010
BKKBN BERI BANTUAN RP 50,2 M
BILD SURABAYA-Pada Hari Rabu, 24 Maret 2010 04:27:34 WIB Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberi bantuan sebanyak Rp 50,2 miliar untuk alokasi alat kontrasepsi kepada seluruh desa di Jatim yang diambil dari dana APBN. Bantuan ini diberikan pada tahun ini.
Kepala BKKBN Jatim, Drs Muhammad Is MM, usai acara Rapat Kerja Daerah Pembangunan Kependudukan dan KB Provinsi Jawa Timur di Kantor Bapepprov Jatim, Rabu (24/3) mengatakan, BKKBN pada tahun ini akan memberikan bantuan sebesar Rp 50,2 miliar kepada seluruh desa di Jatim untuk alokasi alat kontrasepsi. Selain itu, akan dibangun link website di 38 kabupaten/kota (masing-masing satu, red) agar masyarakat dapat mengakses segala informasi terkait pembangunan dan perkembangan KB baik di pusat maupun di Jatim.
Penurunan angka Total Fertility Rate (TFR) sejak tahun 1970 yaitu 4,72 hingga 2009 yaitu 1,9 membuat BKKBN termotivasi untuk lebih menekan lagi angka kelahiran di Jatim. “Dengan menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk per 1 Februari 2010 ini 0,52% dari tahun 2008 yaitu 0,54%, membuat kami terpacu lagi untuk dapat menurunkan lagi angka LPP,” ujarnya.
BKKBN juga melakukan pengadaan fasilitas Mobil Pelayanan (Moyan) dan Mobil Penerangan (Mopen). Harapannya dapat memberikan informasi sekaligus pelayanan kepada masyarakat hingga tingkatan desa tentang KB. Untuk Moyan, pengadaannya mulai akhir Desember 2009 sedangkan Mopen sejak 2008 dengan 14 unit pada awal operasionalnya. Kedua fasilitas itu pada 2010 ini akan ada di 38 kabupaten/kota (masing-masing 1 unit, red).
Selain itu, dilakukan pula sejumlah penandatangan kerjasama dengan Polda Jatim, Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr Oepomo, Rumkital Dr Soekantyo Jahja, dan Rumkital Gunung Sari, guna menyukseskan program BKKBN.
Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo MHum menyatakan, poin penting keberhasilan KB salah satunya yaitu keamanan. Untuk itu, kerjasama dengan Polda Jatim dan TNI sangat penting karena dapat menciptakan kondisi keamanan yang kondusif. “Semakin tidak aman, maka semakin tinggi pula angka kelahiran di suatu daerah. Itu karena orang jadi takut untuk bepergian dan lebih memilih untuk tinggal di rumah saja,” ujarnya.
Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010 ada Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) yang menjadi program yang giat digalakkan saat ini. Sebanyak 8.506 desa di Jatim yang direncanakan didirikan Ponkesdes. Namun baru sekitar 1.800 desa yang siap untuk dibangun Ponkesdes. Selain itu, peningkatan rawat inap Puskesmas juga ditingkatkan agar masyarakat yang sakit tetapi masuk katagori penyakit ringan seperti flu biasa tidak perlu berobat ke rumah sakit. Cukup di puskesmas.
Gubernur juga menyampaikan keterkaitan antara masyarakat miskin dengan program KB. “Semakin banyak orang miskin, semakin besar pula angka kelahiran di suatu daerah. Untuk itu, guna penyuksesan KB, juga harus seiring dengan pengentasan kemiskinan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Jatim, daerah di Jatim yang banyak Rumah Tangga Miskin sasaran yaitu di daerah tapal kuda.(Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar