Selasa, 10 November 2009
Pemerintah Jerman Preingati Gabungnya Jerman Barat dan Jerman Timur
BILD BERLIN – Pada Hari Selasa, 10 November 2009 Simbolisasi robohnya Tembok Berlin 20 tahun lalu melalui peruntuhan seribu domino raksasa kemarin (9/11) meninggalkan kenangan tersendiri bagi Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Pada 1989 itu, dia termasuk yang ikut mencuil pecahan tembok bersejarah tersebut. Dan, foto yang memperlihatkan aktivitasnya tepat pada malam robohnya tembok yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur dua dekade silam itu dipamerkan suami Carla Bruni tersebut lewat Facebook kemarin.
"Malam (dirobohkannya tembok, Red) tersebut berlanjut dengan antusiasme. Reuni rakyat Jerman (Barat dan Timur) menandakan berakhirnya perang dingin dan dimulainya periode kebebasan besar di Eropa," tulis Sarkozy dalam posting-nya seperti dikutip Daily Mail.
Tepat di bawah foto tersebut tertulis suvenir dari Tembok Berlin tertanggal 9 November 1989. Saat itu Sarkozy berusia 34 tahun. Jabatan politiknya adalah salah seorang petinggi di Rassemblement pour la France (RPR), partai konservatif Prancis.
Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan bahwa Jerman masih terbelah meski Tembok Berlin telah lama runtuh. Gap antara bekas Jerman Barat dan Jerman Timur, terutama dalam hal kesejahteraan dan kelengkapan prasarana, masih tampak. Padahal, selama dua dekade reunifikasi Jerman, berdasar laporan yang dilansir The Halle, setidaknya dana 1,3 triliun euro (sekitar Rp 18,3 triliun) telah digelontorkan dari wilayah bekas Jerman Barat ke Jerman Timur untuk kepentingan pembangunan.
"Kesatuan Jerman masih belum lengkap. Kita harus mengatasi masalah (kesenjangan) ini untuk bisa mencapai keseimbangan antara barat dan timur," ungkap Merkel kepada stasiun televisi ARD seperti dikutip AFP kemarin. (Deutsche TV)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar