BILD SURABAYA-Pada Hari Senin, 23 Nopember 2009 pukul 12:47:39 wib Guna meningkatkan kunjungan wisata di daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim pada 2010, akan memperbanyak jumlah desa wisata yang saat ini ada enam menjadi sepuluh.
”Sekarang jumlah desa wisata ada enam, tahun depan akan ada empat desa wisata baru,” kata Kadisbudpar Provinsi Jatim Bpk Drs Djoni Irianto MMT di Surabaya, Seni (23/11).
Menurutnya, Komisi D DRPD Jatim telah menyetujui rencana ini dengan syarat desa wisata harus dilengkapi perternakan, agrobis, tanaman pangan, dan pengelolahan bio energi dengan nama Safari Mapan Bener. ”Kita akan memilih daerah yang sesuai ketentuan dari komisi D,” kata Bpk Djoni.
Untuk mendapatkan empat desa yang layak dikembangkan, Disbudpar sengaja membuka forum usulan dari kalangan terkait. ”Banyak masukan, semua akan kami tampung, kemungkinan awal tahun depan empat desa akan bisa ditentukan,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya, enam Desa Wisata yang ada saat ini adalah, Desa Poncokusumo Kabupaten Malang (Agrobis), Desa Tutur Nongkojajar Kabupaten Pasuruan (agrobis), Desa Bejijong Mojokerto (kerajinan patung batu), Desa Ngadisari Kabupaten Probolinggo (Agrobis), Desa Tamanan Kabupaten Bondowoso (Arung Jeram), dan Bumiaji Kota Batu (Agrobis).
Ia menyatakan, dipilihnya keenam desa itu karena telah memenuhi kriteria persyaratan meliputi kondisi alamnya, budaya, kerajinan, serta memiliki kelembagaan. "Satu lagi kriteria menjadi desa wisata adalah masyarakatnya harus benar-benar tradisional," katanya
Menurut Bpk Djoni, selain beberapa kriteria persyaratan. Desa wisata juga harus memiliki home stay di setiap desanya. Diharapkan keberadaan home stay akan mendorong wisman mengunjungi desa wisata yang ada di Jatim. "Keberadaan home stay sangat perlu sebab hal ini pernah dikeluhkan wisman asal Prancis karena protes belum dilengkapi sarana pendukung," ujarnya.
Sebelumnya, lanjut Djoni, desa wisata di Jatim sudah ada. Namun, rata-rata desa wisata yang telah ditunjuk belum memiliki sarana dan prasarana pendukung. Sehingga, beberapa wisman kesulitan saat berkunjung maupun menginap. "Desa wisata yang bakal direalisasikan ini sebelumnya sudah ada tapi belum memiliki standar," tuturnya.
Dengan adanya desa wisata sangat diharapkan bisa mendongkrak kunjungan wisman utamanya asal Eropa berkunjung ke Jatim. Sebab, selama ini tingkat kunjungan wisman ke Jatim sebagian besar didominasi wisman asal Malaysia. "Wisman asal Eropa biasanya sangat menyukai obyek wisata alam dan hal ini berbeda halnya dengan wisman Malaysia yang lebih menyukai wisata belanja," tambahnya.
Untuk diketahui dengan adanya desa wisata maka, saat ini jumlah objek wisata di Jatim menjadi, lebih dari 757 objek terdiri dari wisata alam, budaya dan wisata minat khusus.
Sementara itu, kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim selama 2007 sebanyak 136.980 orang. Sedangkan 2008 sebanyak 156.726 orang ini meningkat sekitar 14,42%. Kondisi ini diikuti dengan meningkatnya perolehan devisa pada 2007 sebesar 161,60 juta US Dollar, sedangkan 2008 sebesar 183,15 juta US Dollar, atau meningkat 13,34%. Sedangkan rata-rata pengeluaran per hari/orang untuk wisatawan asing selama 2007 sebesar 120,56 US Dollar, dan pada 2008 135, 96 US Dollar atau meningkat 12,77%. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar