Sabtu, 05 November 2011
JANGAN MENGKAMBING HITAMKAN TKI TAPI SEMUA ORANG YANG MASUK DI INDONESIA DI PERIKSA
BILD – Surabaya Pada hari Selasa 1 November 2011 pukul 8 Wib Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jatim mengadakan Lokarya Pemangku Kebijakan Tingkat Provinsi tantang Rencana Aksi Nasional Pencegahan & Penanggulangan HIV AIDS bagi Buruh Migran Indonesia di Provinsi Jatim.
Ketentuan penularan HIV & AIDS di kalangan pekerja yang migran dan keluarganya semakin meningkat. Indonesia sudah satu negara pengirim pekerja migran terbesar di dunia, perbedaan situasi ekonomi, politik dan demografis yang berkembang diantara bangsa-bangsa, termasuk di kawasan Asia Tenggara menjadi faktor yang mempengaruhi migrasi ini setelah krisis ekonomi Asia pada tahun 1997.
Data resmi tentang HIV / AIDS dikalangan pekerja migran Indonesia hingga saat ini belum banyak tersedia, namun pada tingkat regional, UNAIDS (2008) memperkaya bahwa pekerja migran laki-laki dan perempuan Asia dan pasangan mereka memiliki prevalensi HIV tempatkan lebih tinggi dari prevalensi normal yang dikemukakan pada rekan-rekan mereka. Himpunan Pemeriksa Tenaga Kerja Indonesia (HIPTEK) mendapati bahwa dari 143.2189 calon pekerja migran yang pergi ke Timur Tengah pada tahun 2005, 160 (0,11%) diantaranya terdiagnosa dengan HIV- positif. Pada tahun 2009 jumlah tersebut menjadi 174 orang dari 162.027 (0,11%) calon pekerja migran yang diperiksa di 10 sarana kesehatan besar anggota HIPTEK
Yayasan Pelita Ilmu melaporkan bahwa dari 69 calon pekerja migran yang terdiagnosa terinfeksi HIV, 45 diantaranya adalah perempuan. Data yang disusun oleh Asosiasi Pusat-pusat Medis yang disahkan Dewan Kerjasama Teluk (GAMCA = GULF Cooperating Council Approved Medical Centers Association ) menunjukkan bahwa dan 375.555 pekerja yang berimigrasi ke Timur Tengah, 412 diantaranya didiagnosa dengan positif mengidap HIV (0,11%, organisasi Buruh Migran di Karawang, Jawa Barat yaitu solidaritas Buruh Migran Karawang (SBMK) menunjukkan bahwa setidaknya terdapat 22 pekerja migran yang terinfeksi HIV / AIDS di wilayah Karawang, Jawa Barat dan melaporkan 40 kasus pekerja migran dengan state HIV – positif pada tahun 2010. Dari 2733 kasus pengetesan pada mereka 1,30% perempuan dan 1,8% laki mengidap Hiv-positif.
Pada tanggal 15 Desember 2010 KBRI Yordania Bpk. Amman melaporkan kepada Presiden data dari hasil kerja sama dengan Kementerian Kesehatan Yordania periode 2007-2010 pekerja migran atas Indonesia mengidap HIV-AIDS sebagai berikut:
Tahun 2007 2008 2009 2010
Jumlah TKI yang diperiksa 21.855 25.264 30.527 22.817
Pengidap HIV 18 25 26 9
AIDS yang pertama kali ditemukan pada tahun 1981 & sekarang berkembang menjadi masalah kesehatan global/ dunia karena penyakit mematikan, yaitu sekitar 60 juta orang telah tertular HIV & 25 juta telah meninggal dunia. Pada tahun 2010 35 juta orang yang terjaring HIV AIDS & setiap hari bertambah yaitu 7400 orang baru terkena HIV.
Di Indonesia pada Tahun 1987 di Bali dan sekarang berada di seluruh Indonesia pada tahun 2000 : 25 kasus, pada tahun 2006 menjadi 8194 kasus akibat penggunaan narkoba dengan jarum suntik. Pada Juni 2009 menjadi 17.699 pasien AIDS, 5.608 orang diantaranya dalam golongan usia muda / produktif (24-49 tahun).
Pemerintah mulai waspada terhadap HIV AIDS maka Presiden RI memerintahkan Menteri Kesehatan untuk selalu waspada dan memperhatikan kasus AIDS. Pada tahun 1980 Menteri Kesehatan membentuk Tim AIDS Nasional yang diketuai oleh Dirjen PZMPL. Pada tahun 1994 Presiden mengeluarkan Keppres No. 36 tahun 1994. Tahun 1997 Menteri Pendidikan mengenai pencegahan waspada karena AIDS terus bertambah maka Menteri Pendidikan mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan no 9/V/1997 mengenai pencegahan HIV AIDS melalui pengetahuan / pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan no 303/V1997 mengenai pedoman pelaksanaan
Kepada UPT P3TKI Kota Surabaya Bpk. Hari Ados B mengatakan sebelumnya bukan hanya TKI saja yang diperiksa tetapi masyarakat yang keluar negeri menteri kesehatan harus berani melarang masyarakat Indonesia berkunjung ke salah satu negara yang sumber HIV dan menyediakan periksa gratis di seluruh pintu perbatasan (Ronny H).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar