BILD SURABAYA-Pada Hari Selasa, 25 Oktober 2011 pukul 12:32:35 WIB Kepala Dinas Peternakan JATIM. Bpk Suparwoko Adisumarto mengatakan Kami akan selalu mengonterol kesehatan HYewan Qurban setiap waktu swupaya hewan Qurban sehat terus sampai di potong.
Kami memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat kota Surabaya dalam membeli hewan Qurban agar terbebas dari penyakit hewan berbahaya, Dinas peternakan Jawa Timur mengapresiasi kegiatan bazaar hewan qurban yang dilaksanakan Pemkot Surabaya dengan pihak swasta. Sangat bagus dengan adanya kegiatan ini, kesehatan dan asal hewan qurban dapat mudah dipantau oleh petugas,” kata Pemantauan ini dilakukan, karena sampai saat ini Jatim masih menutup masuknya hewan ternak dari Jawa Tengah yang belum bebas antrax.
Bazar hewan qurban ini dimaksudkan untuk menertibkan penjual ternak hewan yang masuk ke Surabaya yang jumlahnya sangat banyak saat mendekati hari raya Idul Adha. Rencananya akan diselenggarakan mulai tanggal 2 sampai 8 November .
Ketua Pelaksana Bazar Ternak Kurban, Agus Widodo menegaskan kegiatan bazar hewan korban ini termasuk yang kali pertama di Jatim. Selain memudahkan pembeli mencari hewan kurban dengan harga murah sekaligus menghimpun para penjual hewan kurban yang keberadaannya sering membuat kotor kota.. Pihaknya bekerjasama dengan Dispol PP dan para camat memberikan sosialisasi kepada peternak agar mau menjual dagangannya di area bazar. Selain aman, ternak yang dijual dijamin jauh dari harga spekulasi sehingga peternak tidak merasa dirugikan.
Yang pasti harga yang ada di jamin murah, dimana untuk sapi dipathok mulai harga Rp 6 juta hingga Rp 7 Juta. Sedang untuk kambing berkisar antara Rp 900 ribu hingga Rp 1,1 juta. Harga segitu sudah termasuk ongkos pengiriman,untuk saat ini bazar agar digelar di tiga tempat masing-masing lapangan ole-ole Jl Ngagel 109 Surabaya, Lapangan Colombo dan Pakal. Sedang peserta atau pemilik ternak yang siap menyemarakan bazaar sebanyak 500 orang. Mereka ini berasal dari Madura, Probolinggo, Pasuruan dan Malang.
Kami mengantisipasi penjual ternak yang nakal atau terjangkit antrax, pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Peternakan Jatim, Dinsos Surabaya, Dinas Kesehatan Kota Surabaya serta Rumah Potong Hewan. Para petugas dari dinas-dinas ini ditempat disejumlah pintu gerbang tol untuk mengantisipasi masuknya hewan kurban yang dianggap tidak memenuhi syariat agama islam (Ronny)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar