BILD SURABAYA-Pada hari Senin, 7 Nopember 2011 pukul 10 WIB Kepala Dinas
Perkebunan Jatim, Ir Moch Samsul Arifien MMA saat dikonfrimasi mengatakan,
untuk produksi 2011 ia menargetkan mampu mencapai 1.250.000 ton. Artinya,
jumlah produksi tahun ini dapat dipastikan meningkat dibanding dengan produksi
2010 yang hanya 1.014.000 ton.
Peningkatan itu juga tak lepas dari persentase rendemen (perbandingan
kadar gula terhadap berat tebu giling) yang cukup tinggi. Untuk rendemen
rata-rata di seluruh pabrik gula (PG) Jatim telah mencapai 7,38 persen. Kendati
rendemen cukup tinggi, namun juga kerap terjadinya persoalan perbedaan rendemen
tebu di tiap PG yang sering mengakibatkan kerugian bagi petani tebu.
Hingga bulan Oktober, produksi
gula Jawa Timur telah mencapai 1.000.769 ton. Itu diperoleh dari tebu giling
sebanyak 13.563.384 ton dari areal tanam tebu seluas 181.303 hektar. Jumlah
produksi gula itu diperkirakan terus meningkat hingga akhir tahun, karena kini
produksi belum selesai dan masih terus berlangsung.
Hasil rata-rata rendemen Jatim itu sudah memenuhi target taksasi (perkiraan) yang disusun pada Maret. Jatim yang mengalami kemarau dan curah hujan yang sangat minim diprediksi bisa membuat tebu lebih cepat masak, sehingga rendemen pun bisa lebih tinggi dengan taksasi rendemen 7,18 persen.
Dari hasil taksasi itu tiap PTPN atau PT Gula di Jatim tahun ini pun
berbeda. Lebih rinci yaitu untuk PTPN X rendemen ditargetkan mencapai 8,1 persen
dengan produksi tebu 6,1 juta ton. PTPN XI mencapai 7,1 persen dengan hasil
produksi tebu 5,7 juta ton. PT RNI ditargetkan 6,58 persen dengan hasil
produksi tebu 2,7 juta ton. PT Candi Baru sebesar 6,6 persen dengan hasil
produksi tebu 450 ribu ton dan PT Kebon Agung sebesar 7,6 persen dengan hasil
produksi tebu 1,3 juta ton.
Samsul mengatakan masih rendahnya rendemen
tebu petani di beberapa PG di Jatim itu tak hanya terjadi di Jatim saja, namun
di seluruh daerah baik di Jawa atau luar Jawa. Rendahnya rendemen tebu petani
memengaruhi kualitas gula yang diproduksi, yang juga akan berpengaruh pada
harga beli tebu petani oleh pabrik. Sehingga itu berdampak pula pada keuntungan
petani. Kami akan selalu
mengawasi,memberikan bimbingan kepada para petani tebu supaya hasilnya lebih
baik. (Ronny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar