BILD SURABAYA-Pada Hari Kamis, 15 Desember 2011 pukul 13:56 WIB menyambut datangnya tahun baru 2012, Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) akan melakukan doa bersama dan menyantuni anak yatim di Gebung Negara Grahadi Surabaya.
Hal ini diungkapkan Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Masyarakat Setdaprov Jawa Timur, Bawon Adiyithoni saat Rapat Persiapan Peringatan Malam Tahun Baru Masehi 2012 di Kantor Gubernur Jl Pahlawan Surabaya, Kamis (15/12).
“Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, Pemprov Jatim dalam menyongsong Tahun Baru 2012 rencananya masih dipusatkan di Gedung Negara Grahadi Surabaya,“ ujarnya.
Meskipun kegiatan itu dipusatkan di Grahadi kata Bawon diharapkan masyarakat Jatim khususnya di ring satu, yakni Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Bangkalan tidak berbodong-bondong pergi ke Surabaya. Karena jika masyarakat di ring satu memfokuskan di Surabaya, jalan-jalan di Kota Pahlawan akan penuh sesak oleh masusia dan kendaraan. Dikhawatirkan dampaknya akan terjadi kemacetan yang berujung banyak terjadi kecelakaan dan meningkatnya tidak kriminal.
Oleh sebab itu agar hal tersebut tidak terjadi pemprov mengimbau kepada para kepala daerah, bupati dan walikota khususnya Sidoarjo, Mojokerto, Bangkalan, Gresik dan Surabaya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan posistif di lingkungan mulai di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan/kepala desa hinga RT dan RW dengan harapan masyarakat tidak konvoi di jalan-jalan.
Selaian itu pemprov juga mengimbau kepada pemerintah daerah agar masyarakatnya tidak menggunakan kendaraan angkutan barang seperti truck digunakan untuk mengangkut orang.
Pada malam tahun baru akan digelar musik dangdut yang biasanya digelar di pinggiran Kora Surabaya. Namun untuk mengurangi konsentrasi masa rencananya dialihkan ke kota-kota ring saru seperti Mojokerto, Bangkalan, Gresik dan Lamongan.
Agar pergantian tahun baru berjalan lancar, MUI Jawa Timur bersama para ulama dan tokoh masyarakat akan menggelar istighosa dan tabligh akbar di berbagai tempat di Jawa Timur. Dengan istighosah dan tabligakbar tersebut diharapkan masyarakat pada tahun depan diberi keselamatan lahir batin serta taraf hidupnya lebih baik dan sejahtera.
Memang penyambutan tahun baru, hampir di seluruh kota-kota besar dilakukan acara khusus bahkan di beberapa kota lengkap dengan hiburan, terompet, dan pesta kembang api.
Di antara kebiasaan orang dalam memasuki tahun baru di berbagai belahan dunia adalah dengan merayakannya, seperti begadang semalam suntuk, pesta kembang api, tiup terompet.
Ia mengharapkan, pada pergantian tahun ini saatnya memperbaiki tingkah laku dan meninggalkan kesalahan. Banyak yang harus dilakukan, yang tentu saja tidak cukup hanya dengan bekerja tetapi diperlukan doa. “Jadikan pergantian tahun sebagai momentum untuk memperbaiki diri, terlebih untuk membantu sesama, saudara-saudara kita yang sedang susah,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Gubernur Soekarwo dan Forpinda menjelang Magrib di Grahadi doa bersama dan menyantuni anak yatim, pasukan kuning, tukang becak. Kemudian Forpinda memberi bingkisan kepada pos pengamanan tahun baru di Pos Pam Marmoyo, Bundaran Waru, Siola, Tanjung Perak, penjaga pos perlintasan KA, petugas PMK, penjaga kamar jenasah RS dr Sutomo dan petugas medis-nya. Selanjutnya tepat pukul 00.00 gubernur bersama Forpinda Jatim meniup terompet dan pesta kembang api menandai pergantian tahun di Grahadi. (Ronny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar