BILD SURABAYA pada hari kamis 1 desember 2011 pukul 14 wib Kepala PT Angkasa Pura Surabaya mengatakan kami pusing terhadap burung-burung liar yang berada di bandara Internasional Juanda Surabaya karena burung-burung tersebut menganggu aktifitas penerbangan di Bandara ini.Kami sudah berusaha keras untuk mengusir burung-burung liar itu dengan segala cara yaitu kami menembaki burung-burung itu,kami menggunakan kaset dengan 65 jenis suara predator,kami merusak sarang-sarang burung yang ada di bandara lalu dipindahkan ke lokasi lain,kami memotong rumput-rumput sekitar bandara,kami melarang siapapun membuang sisa makanan di area bandara dll.Tetapi burung liar tersebut tidak mau pergi atau tidak mau meninggalkan area Bandara Internasional Surabaya
Kami akan masih memikirkan Bandara Internasional Juanda Surabaya akan dipindahkan/direlokasi di tempat lain.Banyak perusahaan penerbangan mengeluh burung-burung tersebut merusak pesawat terbang di area itu.Kerusakan pesawat terbang akibat serangan burung-burung itu kebanyakan 8% dihidung pesawat,44% kerusakan mesin,4% di badan pesawat,31% di sayap pesawat,13% di kaca pilot.
Kami membangun kembali Bandara lama demi mengejar predikat City Airport dan serangan dari burung-burung itu,Bandara tersebut di bangun dengan mengadopsi konsep yang disodorkan oleh Iheheon Internasional airport coorporation(IIAC) yaitu pengelola Bandara terbesar di Korea Selatan.
JM PT Angkasa Pura 1 Bpk Trikora Hardjo mengatakan pembzngunzn Bandara lama ini adalah jawaban dari kebutuhan masyarakat (calon penumpang)dan memberikan fasilitas yang layak dan nyaman bagi masyarakat lokal dan internasional.
PT Angkasa Pura I Juanda Surabaya hari ini resmi memulai pembangunan Ground breaking proyek Bandar Udara Internasional Juanda lama yang berada di sisi selatan Bandara Baru.
Pembangunan ini dimulai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan tepat di depan terminal Keberangkatan Bandara Internasional Juanda lama oleh wakil Menteri Perhubungan RI, Bambang Susantono.
Bambang Susantono, usai acara mengatakan, pembangunan dengan pemancangan batu pertama ini menandai dimulai rangkaian dari MP3EI, yaitu salah satunya pembangunan bandara – bandara di Indonesia dimana sudah disiapakan dengan dana investasi sebesar Rp. 32 triliun oleh pemerintah pusat. Intinya kami ingin mempercepat kondisi dan memperlancar arus di bandara – bandara di Indonesia yang mulai overkapasitas, termasuk Juanda, sehingga diharapkan dengan adanya pembenahan ini dapat mengurangi. Selain renovasi Bandara Juanda pemerintah juga akan memperbaiki Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Balikapapan.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Tomi Sutomo, mengatakan pembangunan bandara lama ini mengacu pada dua dasar, pertama, sistem bandara juanda ini direncanakan untuk menampung empat juta penumpang pertahun. Kedua, yaitu efektif dan efisien dalam pengelolahan area dan alur penumpang, rasa aman dan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara.
Secara umum konsep arsiktektur sudah mengabdopsi bangunan yang ramah lingkungan dan secara pasif, sehingga diharapkan mampu mengurangi konsumsi energi serta mempromosikan konservasi air.Bandara udara juanda lama ini juga akan menerapkan pola pengelolahan secara concession area yaitu pengolalah yang dipakai oleh bandara terkemuka di dunia.Penerepan concession area nanti dapat mengatur para jasa concession berkompetisi secara ketat, baik dalam kualitas ataupun merek, sehingga mereka dapat menghasilkan berkualitas baik.
Humas Angkasa Pura I Juanda, Fritson mengatakan bangunan bandara selatan ini setelah selesai nanti rencananya akan ditempati oleh keberangkatan dan kedatangan penerbangan internasional dan Maskapai Garuda. Sedang bandara internasional yang ada saat ini akan diperuntukan sebagai bandara kedatangan domestik. Maka itu ia berharap dengan pembangunan ini bisa mengurangi overload Bandara Internasional Juanda yang saat ini mencapai 12,5 juta penumpang pertahun. Bandara ini idealnya hanya mampu menampung 6,5 juta penumpang pertahun.Dalam pembangunan bandara lama ini, pihak PT Angkasa Pura I menggandeng Incheon International Airport Coorporation (IIAC), Korea Selatan. Pihak IIAC akan menempatkan enam orang tim ahli untuk melakukan survei dan pengembangan bandara lama. (Ronny).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar