Jumat, 30 Juli 2010
PERAN ORANG TUA & MASYARAKAT ITU PENTING KARENA SEBANYAK 1,2 JUTA WARGA JATIM DI MASIH BUTA AKSARA
BILD SURABAYA-Pada Hari Rabu, 28 Juli 2010 Pukul 18:05:05 WIB Kementerian Pendidikan Nasional (KEMENDIKNAS) berkerja sama dengan Dinas Pendidikan & Kebudayaan (DINAS P & K) mengadakan Jambore PTK-PNF di gedung Cak Durasim Surabaya
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Dr H Rasiyo mengatakan, jumlah penyandang buta aksara di Jatim hingga tahun ini masih tercatat sebanyak 1,2 juta jiwa. Jumlah itu adalah warga yang usianya diatas 45 tahun, yakni dengan batasan 45-65 tahun sebanyak 300 ribu jiwa dan di atas 65 tahun sebanyak 900 ribu jiwa.
Untuk program pemberantasan buta aksara sejak 2008 hingga 2009, Pemprov Jatim telah mampu menekan jumlah buta aksara usia 45-65 tahun hingga 3,94%. Yakni pada 2008 dari sebesar 247 ribu jiwa menjadi 159.430 jiwa. Sedangkan untuk jumlah buta aksara 65 tahun ke atas pada 2009 masih ada sekitar 2 juta jiwa.
Dari data tahun lalu, maka bisa diketahui terjadi peningkatan untuk usia 45-65 tahun.
Namun, untuk usia di atas 65 tahun mengalami penurunan yang cukup signifikan, yakni dari sekitar 2 juta jiwa hanya tersisa 900 ribu jiwa saja.
“Dari jumlah itu dapat diketahui, bahwa warga yang masih buta aksara di Jatim didominasi usia tua. Untuk usia 15-45 tahun tidak terdeteksi adanya buta aksara,” ujar Rasiyo
Dengan data warga usia remaja yang sudah terbebas dari buta aksara ini menjadi indikasi suksenya pencanangan program dari Pemprov Jatim dalam memberantas buta aksara. Sejak 2007 telah dicanangkan wajib belajar (wajar) sembilan tahun dan telah berhasil dilaksanakan. Kini, pihaknya pun mulai menerapkan wajar 12 tahun. “Melalui program wajar Sembilan hingga 12 tahun ini memliki peran penting dalam memberantas buta aksara di tingkat anak-anak hingga remaja,”
Adapun target dalam menuntaskan buta huruf di Jatim untuk usia 45 tahu keatas ini, Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan akan menggandeng beberapa lembaga atau instasi setempat di antaranya, Korpri, PKK, Bunda Paud, dan beberapa basis massa atau organisasi massa (Ormas) lainnya.
Selain itu, dengan mulai banyak diresmikannya rumah dan mobil pintar di berbagai daerah, diharapkannya mampu meningkatkan animo masyarakat untuk belajar membaca. Seperti yang terakhir kali diresmikan gubernur, yakni rumah pintar di komplek Makodam V Brawijaya Surabaya. “Rumah dan mobil pintar itu bisa diakses oleh semua kalangan masyarakat, untuk itu masyaraklat harus bisa memergunakan sebaik mungkin,”
Ia juga berharap kepada seluruh elemen masyarakat di Jatim untuk bekerjasama dalam membrantas buta huruf, mengingat tenaga di Dispendik Jatim dan kabupaten/kota masih terbatas. "Kita semua tahu masalah buta huruf bukan saja masalah pemerintah tapi juga menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi seluruh masyarakat,” Ujar Rasio
Kepala Dinas P&K propinsi JATIM mengharapkan masyarakat,orang tua/wali murid mau bekerja sama dengan Para Guru demi pendidikan anak-anak/buah hatinya serta mengharapkan orang tua/wali murid mau menjadi teman bagi anak-anak/buah hati,bila orang tua/wali murid membuka hati dan mau jadi teman mereka/anak didik kami pasti anak didik kami/anak-anak bisa membuka mata hatinya dan mereka tidak mukin terjerumus karena meraka pasti curhat kepada orang tua/wali murid .tanpa ada ketakutan. Selama ini orang tua/wali murid kurang memperhatikan mereka. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar