Kamis, 08 Juli 2010
KERJASAMA BANK DAN UMKMK HARUS DITINGKATKAN DEMI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT JATIM
BILD SURABAYA-Pada Hari Rabu, 7 Juli 2010 Pukul 12:58:07 WIB Pemerintah Propinsi (PEMPROP) JATIM bekerja sama dengan BRI,Bank Mandiri,BPR JATIM & Bank JATIM mengadakan Pameran Perbankan dan UKM di Tunjungan Plaza III Surabaya
Gubernur JATIM Bpk Dr H Soekarwo mengimbau pada pihak perbankan untuk terus meningkatkan kerjasama dengan UMKM untuk guna meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui sektor usaha mikro kecil menengah dan koperasi (UMKMK) di Jawa saat membuka Pameran Perbankan dan UKM di Tunjungan Plaza III Surabaya
“Kerjasama dunia perbankan dan UMKMK di Jatim telah berjalan baik melalui pemberian bantuan perkreditan. Ini harus ditingkatkan dan bagi bank yang belum memiliki kebijakan pemberian kredit pada UMKMK mulai sekarang hendaknya dapat memulainya,” ujarnya.
Menurut dia, sinergitas kedua pihak itu mampu memberikan kontribusi yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Jatim. “Jumlah UMKM Jatim yang mencapai 4,2 juta, kini baru 30 persen saja yang bankable (memnuhi persyaratan perbankan). Padahal hamper sel;uruhnya cukup visible, tapi kendala agunan kerap menjadi persoalan,” ungkapnya.
Untuk dapat memenuhi target agar UMKM di Jatim lebih bankable, maka Pemprov Jatim siap memfasilitasi dengan memberikan jaminan kredit perbankan melalui PT Jamkrida (salah satu BUMD Jatim). Ia menuturkan, Jamkrida cukup potensial membantu memberikan jaminan yang kini dimotori Bank Jatim.
Seperti diberitakan JNR 12 Maret 2010, sumber dana Jamkrida atau kepemilikan modalnya diperoleh dari Pemprov Jatim dengan mengalokasikan dana APBD sebesar Rp 49,5 miliar dan dari Primer KPRI Setwilda Jatim sebesar Rp 500 juta. “Dana itu yang akan dikelola dan hasil keuntungan dari lembaga ini akan tetap digunakan untuk memperkuat sektor UMKM. Jadi tidak perlu dikembalikan ke APBD,” katanya.
Untuk dana pemasukan dari usaha di Jatim mencapai Rp 628 triliun dan sekitar 8 persen dari total tersebut, yakni sekitar Rp 53,04 triliun berasal UMKM. Adapun data tersebut diketahui dari hasil total UMKM yang terdaftar atau telah mengajukan izin pada pemprov, kab/kota, hingga yang belum mengajukan ijin.
Bahkan, pemprov kini telah mengajukan dana penambahan melalui PAK 2010 sebesar Rp 200 miliar. Dana tambahan itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas Jamrida dalam memperkuat akses penjaminan kredit bagi pengusaha di sektor UMKMK.
Ia juga mengimbau pada Bank Jatim agar tak hanya mengandalkan modal jaminan Jamkrida dari alokasi APBD saja. Namun, modal penjaminan bisa dilakukan melalui kerjasama dengan jaringan dari pihak perbankan lain.
“Dengan kerjasama perkuatan modal untuk penjaminan kredit melalui jaringan antar perbankan, maka sekitar 70 UMKMK Jatim yang belum bankable bisa segera memperoleh kredit usaha. JIka ini dilakukan, maka Jatim akan menjadi yang pertama di Indonesia dan mengalahkan DKI Jakarta untuk perkuatan modal UMKMK,” katanya.
Perserta Pameran Perbankan dan UKM di Tunjungan Plaza III Surabaya bukan Hanya Bank Nasional & Bank Pembangunan Daerah tapi juga Bank Asing (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar