Sabtu, 20 November 2010
DISBUDPAR JATIM AJAK KABUPATEN/KOTA KEMBANGKAN FESTIVAL KESENIAN
BILD SURABAYA-Pasda Kamis, 18 Nopember 2010 Pukul 11:07:24 WIB Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur berencana menggerakkan seluruh kabupaten/kota untuk menggelar festival kesenian dan budaya, untuk menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke Jatim.
"Kami siap bekerjasama dengan pemda untuk mengadakan kegiatan festival atau membantu menyosialisasikan, agar para wisatawan berminat mengunjungi Jatim," kata Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Drs Rudy Priyanto di kantornya
Dikatakannya, seluruh kabupaten/kota di Jatim memilki daya tarik wisata yang sangat besar dan berpotensi mendatangkan pemasukan untuk daerahnya. Hingga saat ini ada 761 lokasi wisata yang tersebar di Jatim meliputi wisata alam, laut, minat khusus, seni budaya, dan sejarah.
Selama ini hampir sebagian besar wisatawan asing mengenal Jatim karena Gunung Bromo atau Kawah Ijen. Padahal objek wisata buatan seperti Wisata Bahari Lamongan, BNS, Taman Safari Prigen juga sangat menarik untuk dikunjungi, belum lagi potensi seni dan budaya seperti situs Kerajaan Majapahit di Trowulan, dan wisata sejarah di Surabaya, juga sangat layak untuk dipromosikan. “Jika bukan kita sendiri yang mempromosikan maka siapa lagi,” katanya
Lebih lanjut dikatakannya, jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Timur, setiap tahun selalu meningkat. Tercatat pada 2008, kunjungan wisatawan domestik mencapai 18 juta orang, dan meningkat ditahun berikutnya menjadi 20 juta orang.
Sedangkan arus kunjungan wisatawan asing (mancanegara) pada 2009 yang melalui pintu masuk Banda Udara Juanda, Surabaya mencapai 158 ribu orang. “Peningkatan di setiap tahunnya menandakan jika Jatim diminati wisatawan dalam dan luar negeri,” kata Rudy.
Hingga saat ini beberapa objek wisata tetap menjadi andalan pemerintah salah satunya adalah Gunung Bromo (2.392 mdpl) yang berada di empat wilayah, yakni Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, dan Malang. Gunung itu tidak pernah sepi dari wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang setiap hari mengunjungi wilayah tersebut.
Tingginya minat wisatawan berkunjung ke lokasi Gunung Bromo disebabkan panorama gunung itu yang bagus. Terlebih lagi, gunung itu merupakan salah satu gunung terbaik di dunia, setelah Gunung Elbrus di Rusia dan Gunung Olympus di Yunani. “Gubernur bahkan menjadikan Gunung Bromo sebagai ikon wisata Jatim,” tuturnya.
Selain panorama yang cukup menarik, fasilitas menuju daerah itu juga sudah diperbaiki. Jalur-jalur sudah beraspal hotmix, dan lokasinya juga cukup dekat dengan kota. Selain itu kawasan wisata ini juga dilengkapi penginapan, transportasi Mobil 4X4, dan kuda.
Namun sejak keluarnya surat dari Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyatakan aktivitas Gunung Bromo statusnya Waspada (Level II), sehingga pengunjung dilarang mendekati kawah radius 1 Km dapat berdampak serius. “Demi keamanan kita pun mengimbau untuk saat ini wisatawan jangan dulu mendekat ke puncak Gunung Bromo hingga radius 1 km,” terangnya.
Sementara itu, pendapatan kotor dari sektor pariwisata yang dihitung dari hotel, restoran, dan tempat hiburan pada 2009 dalam skala nasional mencapai Rp 39 triliun atau 6 persen dari total pendapatan sektor wisata Jawa Timur.
Untuk menggugah pemerintah daerah dan pengelolah objek wisata agar terus mengembangkan pontensi daerahnya, Disbudpar Jatim setiap tahunnya menggelar Anugrah Wisata dan Festival Makanan Khas Jatim. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar