Kamis, 31 Desember 2009
Etnis Tionghoa Indonesia Kehilangan Gus Dur
BILD SURABAYA-Pada Tanggal: 31 Desember 2009 pukul 13 wib Kepergian untuk selama-lamanya Gus Dur sangat mengejutkan kalangan luas di Indonesia. Karena Gus Dur dipandang sebagai seorang pluralis dan demokratis, dan dikenal sebagai tokoh yang selalu konsisten memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan kaum minoritas di Indonesia. Berikut Benny G Setiono Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa, INTI, DKI Jakarta, dalam mengenang Gus Dur.
Benny G Setiono [BGS]: Meninggalnya Gus Dur merupakan kehilangan besar bagi seluruh bangsa Indonesia, termasuk etnis Tionghoa. Khususnya perhimpunan INTI. Karena Gus Dur lah yang mulai menghapuskan peraturan yang mendiskriminasi orang-orang Tionghoa di Indonesia. Gus Dur kita kenal sebagai seorang yang selalu membela orang-orang atau kelompok-kelompok minoritas yang tertindas, yang diperlakukan tidak adil. Baik itu minoritas etnis, ras maupun agama.
Sangat berani
Gus Dur selalu berdiri di barisan paling depan. Dan ingin menegakkan keadilan, demokrasi dan kemajemukan di Indonesia. Kita lihat misalnya Gus Dur berani mengusulkan agar TAP MPR no 25. tentang pelarangan ajaran Komunis dan sebagainya, supaya dicabut. Ini saya kira memerlukan keberanian yang besar, dan Gus Dur yang telah mengirim Menteri Kehakiman Yusril Isa Mahendra untuk misalnya memulangkan teman-teman yang terpaksa exil di luar negeri. Walaupun pada akhirnya Yusril Mahendra tidak menjalankannya dengan baik. (TIM)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar