BILD SURABAYA-Pada Hari Jumat, 19 Nopember 2010 Pukul 12:55:54 WIB Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur memberikan pelatihan terhadap para penghuni Lembaga Kemasyarakatan (lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) yang ada di Jatim. Hal ini sebagai tindaklanjut– memorandum of understanding (MoU) antara Dinas Pendidikan Jatim Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI), dengan Kementerian Hukum dan HAM, serta Kementerian Sosial,
Kepala Dispendik Jatim, Dr Harun MM MSi mengatakan, pelatihan ini ada tiga kota yang telah menjalani program ini. ‘’Kota tersebut Surabaya, Magetan, dan Nganjuk,’’
Menurut Harun, pelatihan di Surabaya yang dilakukan di Rutan Medaeng Sidoarjo. Sedangkan di Nganjuk dan Magetan di Lapas Magetan dan Nganjuk. Jumlah siswa yang mengikuti pelatihan keterampilan ini di Surabaya ada 15 orang, sedangkan di Magetan dan Nganjuk masing masing 10 orang.
Dana untuk program kursus ini Rp 1,6 juta per siswa dan ada syarat yang harus dipenuhi, yakni syarat pertama masa hukuman, masa hukuman minimal satu tahun penjara. Syarat kedua, usia. ‘’Untuk usia, yang diperbolehkan ikut program ini 17 hingga 40 tahun,’’ kata mantan Kepala Dinas Pariwisata (Dispurpar) Jatim.
Dia menjelaskan, keterampilan atau kursus yang dilaksanakan keterampilan potong rambut, kecantikan, dan keterampilan rias pengantin dan Montir. PNFI juga mengadakan program kesetaraan Kejar Paket A, B, dan C di LP.
Menurut dia, anggapan masyarakat yang menilai bahwa narapidana Rutan tidak memiliki kemampuan, dianggapnya salah, karena keberadaan mereka saat ini sudah banyak memberikan manfaat.
'Saya yakin, dengan pelatihan yang intensif selama dua bulan di Rutan Medaeng, narapidana ini dapat lebih berkembang kemampuannya,' katanya.
Ke depan, Harun meminta kepada narapidana untuk percaya diri dan dapat berbaur dengan masyarakat. 'Saya yakin dengan bekal keterampilan ini narapidana akan eksis dan dapat diterima oleh masyarakat,' tambahnya.(Ronny & Tia)
+1.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar