BILD SURABAYA –Pada Hari Kamis, 26 Agustus 2010 Pukul 14:00:42 WIB Kapolrestabes Surabaya menginstruksikan kepada semua anggota kepolisian di Surabaya untuk melakukan penembakan di tempat kepada perampok yang meresahkan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman, dan kondusif kepada masyarakat di Surabaya
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Coky Manulung, saat dikonfirmasi di Mapolwiltabes Surabaya, Kamis (26/8) mengatakan, penembakan di tempat ini sudah sesuai dengan prosedur dan normatif. Jadi anggota di lapangan harus sesuai dengan prosedur dan normative.
Ia menjelaskan, ketiga tempat bank, toko perhiasan, penukaran uang tersebut merupakan tempat yang rawan terjadinya tindak kriminalitas. Ia mengakui kecenderungan datangnya
Lebaran membuat angka kejahatan meningkat drastis dibanding hari biasa.
“Maka itu, kami akan menyebarkan petugas untuk mengintensifkan penjagaan di tiga tempat itu. Tidak harus dengan menjaga 24 jam, melainkan cukup patroli secara senyap,” tuturnya
Lebih lanjut ia mengatakan, dua per tiga kekuatan personel Reskrim Polrestabes akan dikerahkan untuk melakukan cegah tangkal agar kejadian perampokan besar, seperti di Medan tak terulang di Surabaya. Namun, sambungnya, untuk lebih detailnya tak bisa diumumkan sebab itu bagian strategi kepolisian menjaga keamanan agar tetap kondusif dan tak kecolongan.
“Kami akan berkoordinasi dengan setiap Polsek untuk melakukan penjagaan di tiga tempat paling rawan tersebut. Tujuannya untuk menghilangkan kesempatan penjahat melakukan aksinya,” ujarnya,
Selain pengamanan terhadap bank-bank, toko perhiasan emas dari pelaku
perampokan adalah prioritasnya. Pihaknya, akan menyebarkan anggotanya di jalan-jalan dan dekat pusat keramaian. "Ada polisi dimana-mana itu salah satu pelayanan prima kepada masyarakat," ujarnya
Langkah preventif yang dilakukan tersebut untuk meningkatkan Operasi Cipta Kondisi yang sudah berjalan. “Demi menjaga kelancaran dan kenyamanan dalam berlebaran, Polrestabes akan terus melakukan pengawasan, termasuk mengawasi beberapa pusat perbankan dan penjualan emas di Surabaya yang kini marak terjadi perampokan,” tuturnya.
Dia menjelaskan, selama 6 bulan terakhir, kasus pencurian dengan kekerasan (curas) cukup menonjol dibanding kasus-kasus lainnya. Dari data crime indeks Polrestabes Surabaya, pada Januari sebanyak 82 kasus, Februari 55 kasus, Maret 50 kasus, April 52 kasus, Mei 33 kasus, dan Juni 48 kasus. “Kalau ditotal jumlahnya mencapai 320 kasus untuk semester pertama dan 244 kasus di antaranya terselesaikan,” katanya.
Ia menambahkan, selain kasus street crime, dan kasus kriminalitas lainnya, peredaran narkoba juga menjadi atensinya karena peredaran narkoba di Surabaya masih tinggi, selain itu juga pihaknya akan memfokuskan pengamanan Lebaran 2010. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar