BILD SURABAYA-Pada Hari Jumat, 30 September 2011 pukul 09:12:26WIB PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memperingati hari Jadi PT KAI tahun 2011
Kepala Humas Daerah Operasi (Daop) VIII Surabaya, Sri Winarto mengatakan bahwa PT KAI akan memperbaiki system kerja,meningkatkan dan memperbaiki kinerja karyawan PT KAI serta PT KAI selalu memberikan yang terbaik bagi Masyarakat indonesia khususnya masyarakat indonesia di IATIM
Maka dari itu PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mulai besok 1 Oktober 2011 stop menjual tiket penumpang berdiri untuk KA jarak jauh baik kelas eksekutif, bisnis, maupun ekonomi.
Kepala Humas Daerah Operasi (Daop) VIII Surabaya, Sri Winarto, dikantornya di kawasan stasiun Gubeng Surabaya, Jumat (30/9), mengatakan, mulai nanti malam pukul 00.00 pada 1 Oktober 2011, PT KAI memberlakukan sistem kebijakan layanan okupansi 100 persen untuk kereta kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi jarak menengah dan jarak jauh.
Mulai besok PT KAI tidak menjual tiket untuk penumpang berdiri atau tanpa tempat duduk baik KA eksekutif, bisnis maupun ekonomi jarak jauh dan jarak menengah ke segala jurusan. Angkutan PT KA telah melakukan kebijakan pembatasan toleransi maksimal kapasitas angkut. Pemberlakuan pembatasan kereta api ekonomi ini murni untuk meningkatkan pelayanan keselamatan, pelayanan dan keamanan masyarakat pengguna angkutan KA.
Untuk kelas eksekutif 0 persen atau 50 orang penumpang/gerbong kereta, KA bisnis 50 persen atau 50 orang penumpang/gerbong kereta dan KA ekonomi 100 persen atau 100 orang penumpang/gerbomg kereta diutamakan KA jarak jauh dan menengah.
KA ekonomi jarak jauh yang penumpangnya dibatasai 100 orang/gerbongnya adalah KA Kertajaya Surabaya Pasar Turi-Pasar Senin Jakarta, Gayabaru Surabaya Gubeng-Pasar Senin Jakarta, KA Matarmaja berangkat dari stasiun Malang Kota Baru-Jakarta dan KA Pasundan jurusan Surabaya Gubeng berakhir di Stasiun Kiara Condong Bandung.
Sedangkan KA jarak menengah antara lain KA Sritanjung Banyuwangi-Jogjakarta lewat Surabaya dan KA Logawa jurusan Jember-Purwokweto lewat Surabaya dan KA Tawang Alun Malang kota Baru-Banyuwangi.
Sedangkan untuk KA lokal Penataran Surabaya-Malang Blitar dan KA ekonomi lokal Rapi Dhoho Surabaya-Blitar lewat Kediri toleransi 25 persen atau tidak lebih dari 125 orang penumpang/gerbong. Meskipun tempat duduk untuk KA ekonomi dibatasi tarif tidak dinaikan.
Selanjutnya kebijakan pemesanan/reservasi tiket kelas ekonomi jarak jauh dilaksanakan 7 hari sebelum hari keberangkatan yang dimulai layanan pemesanan. Contohnya pembelian tiket 7/10 untuk keberangkatan pada 13/10. Tempat layanan pemesanan di stasiun one line Surabaya pasar Turi, Surabaya kota, Surabaya Gubeng, Wonokromo, Lamongan, Babat, Maojokerto, Malang Kota Baru, Malang Kota Lama, Kepanjen dan Blitar.
Sri Winarto mengatakan selama ini penjualan tiket berdiri masih diberlakukan bagi penumpang kelas bisnis dan ekonomi dengan batas toleransi yang ditetapkan. "Langkah pembatasan penumpang dan penghapusan tiket berdiri untuk KA jarak jauh itu dalam rangka menjamin keamanan dan kenyamanan pelayanan KA,"
Hal sama juga untuk KA komuter Surabaya-Porong dan KA Komuter Surabaya-Mojokerto (Sumo) dan KA Komuter Surabaya-Lamongan, diberlakukan tanpa nomor tempat duduk, namun kapasitasnya dibatasi dengan volume maksimal 178 penumpang untuk setiap gerbongnya. Sedangkan untuk KRD Surabaya-Kertosono diberlakukan pembatasan penumpang maksimal 125 penumpang pada setiap gerbongnya atau yang duduk 100 oarang toleransi berdiri 25 orang.
"Untuk calon penumpang kereta kelas bisnis dan eksekutif direkomendasikan membeli tiket lebih awal karena bisa direservasi H-40 keberangkatan, sedangkan untuk KA ekonomi tiket bisa dipesan H-7 pemberangkatan secara daring," kata Sri Winanrto..
Pemeriksaan tiket ke depan akan lebih ketat, bagi penumpang tanpa tiket akan diturunkan di stasiun terdekat, tanpa ada denda. "Khusus bagi penumpang di luar stasiun pemberangkatan, tiket dijual sesuai dengan jumlah tiket yang tersisa,” ujar Humas Daop VIII. . Itu semua demi keslamatan masyarakat indonesia sendiri (Ronny)