BILD SURABAYA –Pada Hari Kamis, 26 Agustus 2010 Pukul 13:02:15 WIB. Dinas Perindustrian & Perdagangan (Disperindag Jatim) bekerjasama dengan Indonesia Jewellery Fair mengadakan Surabaya Internasional Jewellery Fair 2010 di Ballroom Shangri La Hotel Surabaya Jl. Raya Mayjend Sungkono Surabaya.
SIJF diadakan mulai tanggal 26-29 Agustus 2010. peserta pameran adalah 160 perusahaan / perorangan
Ekspor perhiasan di Indonesia tiap tahunnya mencapai Rp 9,7 triliun atau 1,03 milliar dollar AS dari jumlah tersebut 40 persen berasal dari Jawa Timur atau Rp 4 triliun atau 420 juta dollar AS.
Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo saat membuka Pemeran Perhiasan International Terbesar Indonesia di Sangri-La Hotel Surabaya, Kamis (26/8) mengatakan, dengan ekspor perhiasan yang mencapai 40 persen dari ekspor perhiasan di Indonesia, maka Jatim bisa dijuluki provinsi emas di Indonesia.
Ia menuturkan, yang menarik lagi para desain perhiasan Jatim paling baik di Indonesia. Yang paling bagus desain perhiasan emas saat ini di Jawa Timur adalah bunga teratai. Oleh karena itu para konsumen perhiasan emas Jawa Timur jangan beli emas di Abu Dhabi (Timur Tengah), karena emas di Abu Dhabi berasal dari Jawa Timur.
Ekspor tersebut diharapkan setiap tahun terus meningkat kerena pertumbuhan ekonomi Jatim cukup bagus, pada triwulan I tahun 2010 mencapai 5,82 persen meningkat menjadi 6,53 persen pada triwulan II atau semester sie to sie mencapai 6,18 persen tahun 2010. Dan diprediksi sampai akhir tahun pertumbuhan ekonomi Jatim jumlahnya meningkat menjadi 6,5 persen.
Artinya, inkam naik dan konsusmsi serta pendapatan per kapita masyarakat Jatim pada 2010 sekitar 2.500 dollar AS, diperkirakan naik menjadi 3.000-3.500 dollar AS pada 2011. Dengan pendapatan per kapita masyarakat naik maka perdagangan perhiasan emas akan laku keras di Jawa Timur. Perilaku masyarakat Jatim untuk berkonsumsi menjadi terus berkembang khususnya pada perhiasan emas.
Oleh sebab itu gubernur meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim secepatnya membangun tempat perusahaan industry perhiasan emas di dekat Bandara Juanda. Pemerintah Jawa Timur telah menyiapkan lahan sekitar 100 hektare sebagai tempat khusus industri perhiasan emas.
Ia menambahkan, pertumbuhan perekonomian yang menyakinkan di Jawa Timur tersebut karena ditopang oleh konsumsi, investasi dan ekspor. “Dengan investasi ekspor impor kuat mengakibatkan pembentukan modal tetap akan semakin kuat yang mencapai 2 persen, hal ini sungguh luar biasa,” ujarnya.
Selaian itu gubernur mengungkapkan dana pihak ketiga di bank-bank Jawa Timur pada 2009 sekitar Rp 192 trilliun dan pada semester pertama 2010 meningkat menjadi Rp 196 triliun. Kemudian pembentukan modal tetap semakin kuat hal ini membuka peluang para pengusaha untuk menanamkan modalnya atau berinvestasi di Jawa Timur. “Jika ingin berinvestasi dan mendapatkan untung besar Jawa Timur tempatnya,” kata Pakde Karwo sapaan akrabnya.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan situasi Jawa Timur yang kondusif maka daerah ini merupakan tempat investasi yang cukup baik. Khususnya perusahaan perhiasan emas.
Jika para pengusaha berinvestasi di Jawa Timur, izinnya akan diuruskan oleh Pemerintah Jawa Timur dan tanahnya sebagai tempat usaha akan dicarikan. Perlu diketahui buruh di Jatim tidak ada yang berunjuk rasa dengan melakukan kekerasan, bila ada buruh yang berunjuk rasa ditemui langsung oleh gubernur. Pemprov bersama Polda Jawa Timur dan Kodam V Brawijaya sudah berkomitmen bersama, bahwa buruh sebagai mitra kerjasama produktif Pemerintah Jawa Timur.
Perlu diketahui menurut data dari BPS Jawa Timur hasil sensus penduduk pada akhir Juli 2010, bahwa penduduk Jawa Timur sekitar 37.476.246 orang. Kemudian laju pertumbuhan penduduk sekitar 0,5 persen dan paling rendah dibandingkan laju pertumbuhan penduduk di provinsi lain di Indonesia. Artinya, diharapkan rakyat Jawa Timur semakin hari tambah sejahtera.
Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Ir Zaenal Abidin MM ME mengatakan, pameran perhiasan dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke 56 Provinsi Jawa Timur berlangsung mulai 26-29 Agustus 2010, diikuti sebanyak 110 pengusaha. Dengan perincian 60 dari perusahaan Indonesia, 50 dari luar negeri. Selain itu diikuti para industri kecil pengrajin perhiasan dari Jawa Timur, perusahaan besar perhiasan Indonesia, Rusia, Hongkong, Malaysia, Thailand dan Singapura. (Ronny & Tia)
+1.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar